Samarinda (ANTARA) - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Kutai Timur gencar mensosialisasikan layanan unggulan perbankan yang dimiliki Lembaga Keuangan milik Pemkab setempat kepada masyarakat luas.

Plt Asisten Ekobang, Paulina dihubungi dari Samarinda, Jumat mengatakan bahwa sosialisasi bertujuan untuk memberikan informasi yang cukup bagi pelaku dunia usaha terutama UMKM untuk bermitra dengan BPR Kutim.

“Harapannya, sosialisasi ini bisa membuka wawasan bagi pelaku dunia usaha terutama UMKM untuk memilih lembaga keuangan yang mendapat legitimasi hukum yang kuat dengan syarat yang lebih mudah, agar usaha mereka bisa berkembang lebih baik lagi,” ujar Paulina.

Dia berharap sebagai lembaga keuangan plat merah tersebut mampu memberikan kontribusi positif bagi Pemkab Kutim dalam memberikan layanan perbankan yang lebih mudah dan ramah bagi dunia usaha.

Terkait dengan peningkatan kualitas layanan dan perluasan jaringan hingga ke seluruh kecamatan, Paulina mengatakan bahwa Pemkab Kutim juga siap mendukung permodalan BPR sesuai dengan prioritas perencanaan perluasan usaha BPR.

"Kebijakan penambahan modal bagi BPR tentu menjadi perhatian besar Pemkab Kutim, agar lembaga ini bisa menjangkau masyarakat yang ada di pedalaman," katanya.

Direktur BPR Kutai Timur, Ahmad Sofyan menjelaskan beberapa produk unggulan BPR yang disosialisasikan antara lain Kredit Mitra Usaha, Kredit Modal Kerja (UMKM, Usaha Pasar dan Kredit Proyek Pemda), dan Kredit Konsumtif Umum dan khusus PNS (insentif), Kredit Mikroku, Kredit Kendaraan, Elektronik dan Furniture.

BPR juga menyediakan layanan Tabungan Pembangunan Kutim, Deposito, Tabunganku, Tabungan Ibu Rumah Tangga (Tabur) dan Tabungan Siswa (Tawa).

Selain itu BPR memiliki “mobile collection” yakni satuan tugas jemput bola langsung ke rumah nasabah dalam melakukan transaksi keuangan.

Menurut Ahmad Sofyan bahwa saat ini BPR telah memiliki kantor kas di 4 kecamatan yakni Kecamatan Teluk Pandan, Bengalon, Sangkulirang dan Muara Wahau.

“Pembukaan kantor kas di beberapa kecamatan bertujuan agar bisa menjangkau masyarakat hingga ke kecamatan. Rencananya semua kecamatan bisa terlayani dengan baik,” ujar Sofyan.

Sofyan menambahkan, dalam berbisnis prinsip utamanya adalah “trust”atau kepercayaan. Untuk itu bagi warga yang mau bermitra dengan BPR, kami sudah bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memeriksa dan memantau segala jenis transaksi keuangan yang dilaksanakan BPR, kemudian BPR juga sudah bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menjamin simpanan nasabah aman di bank.

Baca juga: LPS sebut telah likuidasi 101 bank, likuidasi BPR terbanyak di Jabar

Baca juga: OJK bisa "paksa" bank konsolidasi

 

Pewarta: Arumanto
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2019