Tokyo, (ANTARA News) - Ditengah-tengah laporan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-il jatuh pingsan dan sedang dalam tahap penyembuhan dari stroke atau pendarahan otak besar, sebuah harian Jepang, Minggu, melaporkan bahwa Kim kadang-kadang hilang kesadaran sejak April tahun ini. Kantor berita Yonhap yang mengutip Mainichi Shimbun, menyebut bahwa Kim terkadang jatuh pingsan di mejanya dan tidak dapat melakukan urusan-urusan penting Partai Buruh sebagaimana mestinya. Harian itu mengutip seorang pejabat China yang berhubungan dengan masalah Korea Utara.Menurut keterangan yang diperoleh, penyakit Kim menjadi cukup serius pada musim panas tahun lalu ketika sejumlah organ vitalnya, termasuk ginjal dan jantung, mulai menunjukkan gejala tidak normal. Kim, yang dikenal suka bekerja melebihi batas waktu, tidak dapat bekerja lembur sejak Mei dan Juni, ketika kondisinya menjadi lebih serius. Penilaian-penilaian yang dibuatnya dilaporkan tidak lagi jernih dan dia menjadi tidak lagi lentur dalam membuat keputusan terkait dengan perundingan perlucutan senjata nuklir enam pihak, yang juga melibatkan Korea Selatan, Amerika Serikat, China, Rusia dan Jepang. Ketika para pejabat mulai menyadari jika pemimpin Korea Utara itu acapkali hilang kesadaran sejak April, tugas-tugasnya mulai dikurangi, menurut harian itu. Kim fokus menjalani proses penyembuhan hampir selama dua bulan, kata harian itu, untuk melakukan pertemuan dengan wakil presiden China Xi Jinping pada Juni.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008