Bekasi (ANTARA News) - Dalam kurun waktu 12 tahun (1995-2007), warga Kabupaten Bekasi yang positif mengidap virus HIV/AIDS mencapai 229 orang dan belum ada penanganan serius dari pemda setempat. Direktur Program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mitra Sehati, Novan Andri Purwansjah di Bekasi, Minggu, mengatakan pengidap HIV sebanyak 194 orang dan AIDS 35 orang. Pengidap virus HIV/AIDS berasal dari kalangan wanita penjaja seks komersial, ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, kepala rumah tangga, pekerja swasta dan pengangguran. Bila pengidap virus HIV/AIDS tidk mendapat penanganan serius dari petugas medis, maka dikhawatirkan ke depan penderita penyakit yang belum ada obatnya itu semakin bertambah. Penyebaran virus HIV/AIDS dapat melalui jarum suntik bergantian bagi pecandu narkoba, hubungan seks bebas berganti pasangan dan transfusi darah. Di Kabupaten Bekasi, katanya, terdapat sekitar 18 lokalisasi antara lain di Tegal Danas, Pasir Kunci, Pasar Seng, Malvinas dan Pulau Nyamuk, kawasan Tanah Merah, Hotel Puyuh dan Lubang Buaya. Untuk mempermudah penderita HIV/AIDS mendapat obat, Pemkab Bekasi diimbau segera membangun Voluntary Clinic Test (VCT) di sejumlah tempat dimana penderita HIV/AIDS berdomisili. Penderita HIV/AIDS, diharuskan mengkonsumsi obat Neviral dan Duviral masing-masing satu tablet setiap 12 jam sekali seumur hidup. "Kalau lupa minum obat tersebut berpengaruh kepada kondisi tubuh," kata Novan Andri. "Saya mengharapkan semua pihak jangan mengucilkan penderita HIV/AIDS agar tidak menambah beban berat penderitaan," katanya. Ia juga menyebutkan, dalam kurun waktu 2004-2007 di Kota Bekasi terdapat 558 orang positif mengidap HIV termasuk 25 PNS Kota Bekasi, sedangkan penderita AIDS dalam kurun waktu yang sama berjumlah 441 orang. Puluhan PNS yang mengidap virus HIV terungkap ketika petugas Dinas Kesehatan Kota Bekasi memaparkan hasil survei jumlah penderita HIV di Kota Bekasi pada 1 Desember 2007, bertepatan dengan Hari AIDS se-dunia. "Jumlah penderita virus HIV di Kota Bekasi mencapai 558 orang termasuk 25 PNS sedangkan penderita AIDS 441 orang," ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Ari Muharman mengatakan pihaknya akan membangun VCT di RSUD Kabupaten Bekasi, Cibitung dengan biaya sekitar Rp200 juta dari APBD tahun mendatang. "Pemkab Bekasi akan membangun VCT pada 2009 dengan prakiraan anggaran sekitar Rp200 juta," ujarnya.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008