Semarang (ANTARA News) - Asisten pelatih PSIS, Ahmad Muhariah mengakui, pemainnya kurang konsentrasi terutama dalam menjaga pemain lawan saat timnya dipermalukan tamunya, Persiwa Wamena, 0-2 (0-0) pada pertandingan lanjutan Liga Super di Stadion Jatidiri Semarang, Senin malam. "Dua gol yang bersarang ke gawang Agus Murod karen apemain kurang konsentrasu dan banyak melakukan kesalahan sendiri," katanya usai pertandingan kedua tim tersebut. Di samping itu, kata dia, mental bertanding anak-anak juga menjadi persoalan tersendiri karena sebagian besar pemain PSIS adalah pemain berusia muda. Ia menjelaskan, setelah gol bersarang ke gawang PSIS, mental anak-anak menjadi turun. Mereka kurang percaya diri dan banyak melakukan kesalahan sendiri. "Tetapi saya tetap menghargai perjuangan anak-anak di lapangan," katanya menegaskan. Ketika ditanya apakah ada kesalahan dalam penyusunan pemain yang diturunkan menghadapi Persiwa Wamena, dia mengatakan, tidak ada karena pelatih memilih pemain berdasarkan kesiapan pemain itu sendiri saat mengikuti latihan terakhir. "Saya kira tidak ada kesalahan soal itu dan buktinya pada babak kedua kita juga masih menguasai jalannya pertandingan itu meskipun kalah," katanya. Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho mengatakan, penyakit lama kambuh lagi yaitu mental bertanding yang turun. "Ketika gol pertama, tidak ada masalah tetapi setelah gol kedua, mental anak-anak kembali turun dan ini tentunya justru kurang menguntungkan bagi timnya," katanya. Pelatih Persiwa Wamena, Suharno mengatakan, kemenangan timnya atas tuan rumah PSIS tersebut didapat dari pengalaman yang terjadi saat PSIS menghadapi Persija Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, pada babak pertama tim asuhan pelatih Bambang Nurdiansyah itu menekan dengan serangan yang bertubi-tubi tetapi pihaknya menginstruksikan kepada pemainnya agar bersabar. "Ternyata pada babak kedua, pemain PSIS sudah mulai kehabisan tenaga dan ini yang dimanfaatkan pemainnya untuk mencetak gol. Tetapi kita harus akui bahwa PSIS juga main bagus," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008