Jerusalem (ANTARA News)- Perdana Menteri Israel Ehud Olmert masih yakin satu perjanjian perdamaian dengan Palestina mungkin dicapai akhir tahun ini walaupun ada suara yang meminta dia diganti, kata juru bicaranya, Selasa. "Perdana menteri itu yakin bahwa pintu menuju perdamaian dengan Palestina tidak tertutup dan tujuan ini mungkin dicapai akhir tahun," kata Mark Regev kepada AFP. Olmert akan bertemu Presiden Palestina Mahmud Abbas hari ini untuk pertemuan mereka terakhir sebelum partai Kadima yang berhaluan tengah pimpinannya melakukan pemungutan suara untuk memilih penggantinya. Perdana menteri yang kabarnya ia akan mundur setelah pemimpin baru partai itu dipilih sehingga ia dapat menghadapi tuduhan-tuduhan korupsi yang dapat menyeretnya ke kursi terdakwa. Tetapi Regev mengatakan Olmert akan tetap "memangku semua tanggungjawab" bahkan setelah pemilihan itu. Olmert diperkirakan akan menjadi perdana menteri sementara sampai pemerintah baru terbentuk, yang akan dicapai dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Olmert mengharapkan dapat menyusun apa yang disebut "perjanjian sementara" dengan Abbas mengenai garis besar hasil-hasil perundingan mereka, yang dapat diserahkan kepada pemerintah baru. Olmert bertemu dengan Abbas dua kali sebulan sejak perundingan perdamaian yang diprakarsai AS secara resmi diluncurkan kembali Nopember dengan menyatakan tujuan menyelesaikan konflik puluhan tahun pada akhir tahun ini. Kedua pemimpin itu membuat kemajuan yang sedikit dan berbeda pendapat yang kuat mengenai masalah-masalah konflik itu termasuk perbatasan akhir, masa depan Jerusalem dan nasib lebih dari 4,5 juta pengungsi Palestina.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008