Washington (ANTARA News) - The Federal Reserve (Bank Sentral AS) pada Selasa, mempertahankan basis (acuan) suku bunga pinjaman pada 2,0 persen, dan mengatakan ekonomi AS kemungkinan mengalami pertumbuhan "moderat" pada waktu mendatang meski sekarang terjadi gejolak (kekacauan) keuangan. Keputusan dengan suara bulat oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berlawanan dengan ekspektasi para pedagang di pasar berjangka suku bunga federal fund turun seperempat poin. Panel mengutip "ketegangan" di pasar finansial namun dikatakan bahwa ekonomi terbesar dunia itu kemungkinan mengatasi masalah itu dengan suku bunga rendah sekarang dan tindakan lainnya untuk meningkatkan likuiditas. "Kebijakan moneter longgar yang substansial ini digabung dengan tindakan meningkatkan lukiditas di pasar, akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi mendatang yang moderat," kata panel. Jam-jam jelang pengumuman, pasar berjangka telah menghargakan 92 persen peluang penurunan suku bunga federal fund seperempat poin. Pernyataan FOMC mencatat bahwa "ketegangan di pasar finansial telah meningkat signifikan dan pasar kerja telah melemah lagi" sejak pertemuan terakhir pada Agustus, namun menambahkan bahwa "risiko penurunan pertumbuhan dan risiko kenaikan inflasi keduanya menjadi perhatian signifikan." "Komite akan memonitor perkembangan ekonomi dan keuangan dengan hati-hati dan akan bertindak sesuai kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan menstabilkan harga," kata FOMC. Bank sentral pada awal Selasa menyuntikkan liukuiditas 70 miliar dolar AS melalui perjanjian pembelian kembali, langkah serupa dilakukan bank-bank sentral lainnya sebar 70 miliar dolar AS pada Senin di tengah gejolak menyusul kebangkrutan dari raksasa Wall Street, Lehman Brothers. The Fed "bersiap menyusun operasi lebih lanjut hari ini, sesuai kebutuhan," kata sebuah pernyataan dari the Fed New York Fed. Kegagalan Lehman dan kekhawatiran tentang AIG telah memicu kecemasan tentang tsunami finansial. Saham AIG merosot hingga 70 persen pada Selasa setelah penurunan peringkat kreditnya memicu ketakutan kejatuhan akan memperdalam krisis finansial. Beberapa ekonom mengatakan the Fed perlu menurunkan suku bunganya untuk menjaga aliran kredit, sekalipun pada pekan lalu sebagian besar analis telah memperkirakan pertemuan kebijakan suku bunga Selasa mempertahankan suku bunga federal funds pada 2,0 persen, di bawah level inflasi, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008