Naqura, Lebanon, (ANTARA News) - Sejumlah kecil bahan-bahan peledak plastik ditemukan di truk sampah yang memasuki sebuah pangkalan PBB di Lebanon selatan dan dua tersangka telah ditahan, kata seorang juru bicara militer PBB kepada AFP, Senin. "Kemarin dalam satu pemeriksaan rutin sebuah truk sampah dekat pangkalan tentara Italia dari pasukan PBB yang digelar di Lebanon selatan (UNIFIL), kami menemukan sejumlah bahan peledak," kata Kolonel Enrico Mattina. "Sopir truk itu dan seorang pekerja lainnya serta bahan peledak itu diserahkan kepada Angkatan Bersenjata Lebanon," tambahnya. Perwira Joseph Flebuf, seorang anggota batalyon Italia yang berpangkalan di kota Tebnin mengemukakan kepada AFP bahwa bahan peledak plastik itu ditemukan di dalam sebuah kotak peralatan logam di depan truk sampah itu. Seorang juru bicara militer Lebanon mengatakan dua tersangka yang ditahan itu adalah warga Lebanon dan berat bahan peledak itu 20 gram. Ia tidak menjelaskan lebih jauh. UNIFIl memiliki sekitar 13.000 tentara dari berbagai negara yang ditempatkan di Lebanon Selatan. Pasukan itu, yang dibentuk tahun 1978 untuk mengawasi perbatasan antara Israel dan Lebanon ditingkatkan jumlahnya sehubungan dengan perang tahun 2006 antara kelompok milisi Hizbullah dan negara Yahudi itu. Sejak itu pasukan tersebut telah jadi sasaran tiga serangan oleh unsur-unsur yang tidak dikenal, terbaru Januari tahun lalu ketika dua perwira Irlandia cedera akibat bom pinggir jalan. Dalam insiden yang paling banyak menelan korban, tiga tentara Spanyol dan tiga serdadu Kolombia tewas Juni 2007 ketika sebuah bom mobil meledak saat kendaraan patroli mereka lewat. Sebulan kemudian, sebuah kendaraan milik kontingen Tanzania hancur akibat ledakan sebuah bom tetapi tidak ada korban. UNIFIl pekan lalu mengatakan pihaknya menambah jumlah pasukan yang digelar di Lebanon selatan setelah roket-roket ditembakkan dari daerah itu ke Israel utara, yang memicu kekuatiran terbuka front lain dalam perang Gaza.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009