Semarang (ANTARA News) - Tradisi membuat balon udara menyambut Lebaran di kalangan masyarakat pantura Jawa Tengah dikeluhkan para pilot karena mengganggu penerbangan. "Balon udara merupakan masalah klasik Bandara Ahmad Yani Semarang yang hingga kini belum bisa diatasi," kata Asisten Manajer Pelayanan PT Angkasapura I Bandara Ahmad Yani, Edy Hartono di Semarang, Rabu. Ia mengatakan hal itu saat rapat koordinasi tentang persiapan angkutan Lebaran bersama Dishub Kota Semarang, Organda, Adpel Tanjung Emas, Satpol PP Kota Semarang, dan Polwiltabes Semarang dengan Komisi A DPRD Kota Semarang. Edy mengatakan, mungkin karena sudah tradisi, maka setiap Lebaran banyak masyarakat di daerah Pekalongan, Batang, dan Tegal menerbangkan balon udara. "Dalam ketinggian tertentu balon udara itu muncul di daerah pantura yang merupakan jalur penerbangan sehingga mengganggu penerbangan," katanya. Ia meminta Dinas Perhubungan atau pemerintah daerah setempat agar mangatasi hal itu. Selain itu, permainan layang-layang di Cakrawala Semarang dan pembakaran sampah dapat mengganggu penerbangan karena kawasan itu merupakan jalur naik-turunnya pesawat. "Pada ketinggian tertentu pilot tidak mungkin menghindar sehingga layang-layang itu ditakuti penerbang. Petugas kami telah mendekati masyarakat di lingkungan Cakrawala agar anak-anak tidak main layang-layang," katanya.(*)

Pewarta: surya
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008