Situbondo (ANTARA News) - Ribuan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang didominasi kaum ibu lanjut usia di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (17/9,) harus rela berdesak-desakan untuk mendapatkan uang kompensasi kenaikan BBM tersebut. Meski tidak sampai menimbulkan kericuhan dan korban jiwa, namun sebagian besar kaum ibu usia lanjut yang ikut mengantre sempat mengalami kelelahan. Mereka rela berdesak-desakan, karena berebut ingin segera mendapatkan dana BLT sebesar Rp400 ribu per RTS (rumah tangga sasaran) untuk bulan September hingga Desember 2008. Selain itu pihak Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji juga hanya membuka satu loket, kendati di kantor itu tersedia tiga loket. Penyaluran dana BLT satu loket itu sempat dikeluhkan para ibu usia lanjut. Menurut Jamilah (60), pihak kelurahan sebenarnya bisa menggunakan tiga loket yang ada di kantor kelurahan. "Tapi nyatanya hanya satu loket, sehingga kami harus berdesak-desakan," kata Jamilah menggerutu. Kepala Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Eko Triyono berkilah, untuk penyaluran dana BLT kepada 2.207 orang pihak kelurahan sengaja hanya menyediakan satu loket, karena penyaluran dana kompensasi kenaikan harga BBM itu dibagi dua bagian. "Untuk separuhnya dilayani pada pagi hari sedang sisanya pada sore hari. Namun kenyataannya banyak yang berebut mencairkan dana BLT pada pagi hari," kata Eko Tryono.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008