Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, Kamis, Iran tidak memiliki masalah dengan orang Yahudi Israel namun mendesak mereka kembali ke "negara-negara asal" mereka. "Meski kami membedakan antara penduduk (Yahudi yang tinggal di Israel) dan rejim Zionis (Israel), kami tidak mengakui baik pemerintah maupun bangsa Israel," kata Ahmadinejad pada jumpa pers di Teheran. "Kami tidak memiliki masalah dengan orang-orang (Israel) ini namun mereka harus meninggalkan wilayah-wilayah pendudukan, tinggalkan wilayah itu kepada pemilik sebenarnya dan kembali ke negara-negara dan rumah mereka tempat mereka berasal," katanya. Ahmadinejad mendapat kecaman internasional dalam tiga tahun terakhir dengan pernyataan-pernyataannya yang anti-Israel dan meragukan dimensi historis dari Holocaust (pembantaian bangsa Yahudi) dalam Perang Dunia II. Namun, ia tetap menolak tuduhan-tuduhan anti-Yahudi. "Holocaust adalah sebuah kebohongan dan Holocaust yang sesungguhnya terjadi pada bangsa Palestina," katanya, Kamis, dengan mengulangi sikap antagonisnya terhadap Holocaust. Ahmadinejad menyatakan lagi bahwa Iran tidak pernah mengakui kedaulatan negara Israel dan tetap membela Palestina "baik politik maupun spirit" sampai pembebasan wilayah-wilayah mereka yang diduduki. "Rejim Zionis (Israel) sedang menuju keruntuhan akhir setelah agresi 60 tahun. Sulusi final adalah sebuah referendum mengenai nasib masa depan Palestina dengan keikutsertaan semua orang Palestina, tanpa peduli apakah mereka Muslim, Yahudi atau Kristen," kata presiden Iran itu. Ahmadinejad tidak berkomentar mengenai pemilihan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni sebagai pemimpin baru partai berkuasa Kadima, demikian dpa.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008