Jakarta (ANTARA News) - Puluhan anak yatim piatu Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Darul Hikmah, Desa Sabrangrowo, Kecamatan Borobudur, Magelang dilaporkan keracunan makanan tapi tidak ada yang meninggal dalam perkara ini. Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Magelang dr. Hendarto, di Magelang, Sabtu mengatakan, anak-anak itu kini mendapat perawatan di tiga puskesmas Borobudur dan RSUD Muntilan. Mereka dirawat di Puskesmas Borobudur (24 anak), Puskesmas Kota Mungkid (21), Puskesmas Salaman I (6), dan RSUD Muntilan (3). "Penyebab pastinya masih diteliti tetapi kalau melihat jarak waktu makan hingga gejala sakitnya, kemungkinan karena menu makanan basi," katanya. Dua anak yang kondisinya kritis dehidrasi, katanya, dirawat di RSUD Muntilan. Seluruh biaya perawatan korban ditanggung Pemkab Magelang. Penanggung jawab PA dan Ponpes Darul Hikmah Muhammad Habib mengatakan, Jumat pagi kemarin anak-anak makan sahur dengan menu telur mata sapi dan kuah santan sumbangan warga sekitar PA dan ponpes. Gejala keracunan mulai terlihat Jumat sore ketika sejumlah anak merasa panas badan, muntah, dan diare. Pengelola pesantren kemudian meminta bantuan petugas medis dari puskesmas setempat untuk merawat anak-anak itu. Akan tetapi jumlah anak yang menderita gejala serupa bertambah sehingga mereka dibawa ke sejumlah puskemas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. "Semula menu sayuran telur ceplok itu untuk buka puasa, tetapi karena ada makanan dalam kemasan kardus maka menu telur ceplok disimpan untuk dipanaskan dini hari buat sahur," kata Habib, petugas paramedis Puskesmas Kota Mungkid. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008