Tanjungpinang (ANTARA News) - Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, hingga sekarang belum memiliki sistem peringatan dini bencana, padahal angin puting beliung telah berulang kali menyapu daerah itu. Hal itu disampaikan Direktur Lembaga Advokasi Kebijakan Publik, Anton Hatta Wijaya kepada pers terkait angin puting beliung yang menghantam perkampungan nelayan di Desa Kawal, Kabupaten Bintan, Minggu. "Sudah seharusnya pemerintah menyediakan sistem peringatan dini (early warning system) bencana sehingga dapat mengetahui kapan bencana seperti puting beliung itu akan muncul," kata Anton. Menurut dia, sistem peringatan dini merupakan kebutuhan mutlak mengingat potensi puting beliung di Pulau Bintan cukup mengkhawatirkan. "Pemerintah juga harus memiliki sistem pemantauan musim dan cuaca di sekitar wilayah tapak bencana dan harus ditangani secara serius," ujarnya. Baru-baru ini angin puting beliung menghantam Tanjung Uban dan merusak perumahan warga. "Harusnya itu menjadi pelajaran berarti bagi pemerintah yang seharusnya memberi pelayanan yang terbaik untuk masyarakat," ujarnya. Ia mengatakan, potensi maritim yang dimiliki Bintan tidak akan dapat digunakan secara maksimal jika masyarakat dan pengusaha dihantui oleh keganasan angin puting beliung. Jangan sampai resort, perhotelan dan perkampungan masyarakat yang sudah dibangun hancur akibat puting beliung. Karena itu, kata dia, pemerintah juga harus membuat standar pembangunan rumah, resort dan hotel yang tidak mudah hancur diserang angin puting beliung. "Siapa yang bisa menjamin resort-resort yang berada di pesisir Bintan aman dari angin puting beliung. Karena itu rasanya belum terlambat bagi pemerintah untuk membuat sistem peringatan dini bencana," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008