Merak, Banten (ANTARA News) - Menneg BUMN Sofyan Djalil memperkirakan rencana penjualan saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel dapat dilakukan sebelum akhir 2008, jika pasar saham di dalam negeri kembali membaik ("rebound"). "Kalau pasar saham "rebound" seperti pekan lalu dan berlanjut hingga akhir tahun, bukan tidak mungkin IPO KS akan terealisasi," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil, usai meninjau kesiapan fasilitas PT Indonesia Ferry melayani penyeberangan antisipasi arus mudik Lebaran, di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu. Pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) 10 September 2008 hingga 19 September 2008, Indeks Harga Saham Gabungan naik 104,059 poin ke level 1.891,732 poin dengan nilai transaksi sekitar Rp7,233 triliun. Membaiknya indeks dipicu meningkatnya kepercayaan pasar setelah pekan sebelumnya terpuruk akibat krisis khawatiran pasar keuangan internasional terkait ambruknya Lehman Brothers. Menurut Sofyan, pada prinsipnya IPO KS sudah mendapat izin dari DPR, tinggal menunggu kondisi pasar. "Tergantung pasar kalau terus rebound hingga akhir tahun, Insya Allah bisa masuk (IPO). Tetapi kalau masih memble seperti beberapa waktu lalu ya... kita tunda dulu," tegasnya. Ia menambahkan, pelaksanaan IPO juga dipengaruhi harga pasar baja. "Kalau dari dulu kita mendapat izin DPR, dan jika IPO terlaksana pada Juli 2008 lalu akan menguntungkan. Kondisi bursa saham positif, dan harga baja juga sedang tinggi-tinginya," ujar Sofyan. Sebelumnya (18/9), Komisi XI DPR menyetujui tiga BUMN IPO yaitu Krakatau Steel, Bank Tabungan Negara dan Garuda Indonesia. PT Krakatau Steel yang sahamnya 100 persen saham dimiliki pemerintah disetujui IPO maksimal 30 persen dengan target penerimaan Rp3 triliun-Rp4 triliun. IPO produsen baja ini dimaksudkan untuk mendukung rencana pengembangan usaha yang memerlukan dana sekitar Rp16,4 triliun dalam tiga tahun atau hingga 2010. "Prinsipnya kita "wait and see", karena persiapan sudah dilakukan," katanya. Meski begitu Sofyan tidak menyebutkan penjamin pelaksanaan emisi (underwriter) IPO KS. Ia hanya menjelaskan, manajemen telah melakukan seleksi menjaring lembaga penunjang IPO, siapa yang akan ditunjuk akan ditentukan dalam waktu dekat.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008