Jakarta (ANTARA News) - Polisi Turki menahan 17 orang, termasuk seorang bekas pemilik stasiun televisi, sebagai bagian dari penyelidikan terhadap kelompok sayap kiri Ergenekon yang dituduh merencanakan untuk menggulingkan pemerintah, lapor CNN berbahasa Turki, Selasa. Laporan media menyebutkan polisi telah melakukan penggeledahan pada waktu fajar di rumah bekas pemilik Kanaturk, Tunkay Ozkan, sebelum membawanya ke markas besar polisi di kota itu untuk ditanyai. Seorang bekas staf senior Kanalturk lainnya termasuk di antara mereka yang ditahan, badan siaran CNN bahasa Turki mengatakan di situs Internetnya. Polisi Istanbul menolak berkomentar. Penyelidikan atas kelompok ultra-nasionalis Ergenekon menjadi salah satu faktor yang menciptakan ketegangan politik yang terus meningkat di negari yang tengah melamar menjadi anggota Uni Eropa tahun ini. Sekitar 100 orang, termasuk dua pensiunan jenderal, telah ditangkap dalam kaitan penyelidikan itu. Penyelidikan Ergenekon telah menyoroti konflik di Turki antara pemerintah yang berakar-Islam dan kekuasaan sekuler, termasuk militer. Akin Ipek, pemilik surat kabar Bugun yang cenderung pro kelompok agama Mei lalu telah membeli siaran anti-pemerintan Kanalturk yang memainkan peran penting dalam unjuk rasa besar anti-pemerintah 2007. Sebuah pengadilan penting Turki telah menyidangkan perkara 86 orang yang ditahan karena tuduhan berusaha memicu kudeta militer melalui kekerasan jalanan dan pembunuhan. Sejumlah pengamat mengatakan penyelidikan itu merupakan balas jasa terhadap elit sekularis atas upaya mereka menutup partai AK yang berkuasa melalui keputusan pengadilan. Partai itu terbukti bersalah karena menjadi titik fokal aktivitas Islam tetapi menerima denda ketimbang ditutup. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008