New York (ANTARA News) - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, bertemu sekelompok penganut aliran keras agama Yahudi yang menginginkan pembubaran negara Israel. "Zionisme sudah sangat melemah dan, Insya Allah, akan segera hancur, dan kemudian, seluruh umat Yahudi, Muslim, dan Kristen dapat hidup dengan damai satu sama lain," kata Ahmadinejad kepada belasan rabbi dari Neturei Karta International, sebagaimana diberitakan Reuters. Kelompok tersebut adalah organisasi anti-Zionis yang mempercayai Torah, kitab suci Yahudi. Torah melarang pendirian negara Yahudi sebelum kedatangan Mesiah. Kelompok itu juga mendukung kedaulatan Palestina di tanah mereka serta pemberian ganti rugi atas kejadian di masa lalu. Kelompok tersebut juga menyebut diri "Persatuan Yahudi Menentang Zionisme". Ahmadinejad menyampaikan kepada mereka bahwa Zionisme adalah gerakan politik yang "mencari kekayaan dan kekuasaan" serta "mengkorupsi bumi". Belasan rabbi yang berpakaian hitam ciri Yahudi ultra-ortodok, duduk di meja bundar bersama Ahmadinejad dan rombongannya. Setelah pertemuan di salah satu hotel di Manhattan itu, mereka berfoto bersama. "Kami sangat bahagia karena mendapat kehormatan dan keistimewaan untuk bertemu sosok termasyur yang mengerti perbedaan-perbedaan antara Zionisme dan Judaisme," kata petinggi kelompok rabbi itu, Moshe Ber Beck, kepada Ahmadinejad. Ahmadinejad pernah mengatakan bahwa Israel seharusnya dihapus dari peta. Dia juga mengatakan bahwa kejadian Holocaust cuma mitos. Pada tahun 2006, pemerintahnya mengatakan konferensi yang mempertanyakan fakta jika Nazi Jerman menggunakan gas untuk membunuh enam juta Yahudi saat Perang Dunia Dua. Juru bicara kelompok rabbi tersebut, Yisroel Dovid Weiss, mengemukakan Ahmadinejad bukan musuh bangsa Yahudi. Ribuan kaum Yahudi tinggal di Iran tanpa ketakutan. Ahmadinejad mengakhiri pertemuan itu dengan doa bersama para rabbi dengan mengatakan "Tuhan, tolong gagalkan propaganda para Zionis, biarkanlah mereka kehilangan harapan dan jadikanlah kemenangan untuk umatMu." (*)

Pewarta: anton
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008