Jakarta (ANTARA News) - Asisten Masinis Kereta Ekonomi Bengawan jurusan Solo-Tanahabang, Yaya Sutarya, terluka parah pada mata kanannya terkena lemparan batu dari oknum yang tak bertanggung jawab saat mengemudikan kereta api tersebut antara stasiun Kranji-Cakung, Kamis pagi 05.26 WIB. "Sehingga dia harus dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk menjalani operasi setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Islam Klender," Kepala Hubungan Masyarakat Daerah Operasi I PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Akhmad Sujadi di Stasiun Gambir Jakarta, Kamis. Ia mengatakan, peristiwa ini merupakan pelemparan yang ketiga kalinya menimpa awak masinis. Pada 1998, peristiwa yang sama menerpa Zaenal Abidin yang mengakibatkan Zaenal tidak bisa lagi bekerja sebagai masinis. "Saat ini Zaenal bekerja sebagai petugas tempat istirahat awak kereta api (griya karya)," katanya. Peristiwa kedua menimpa masinis cirebon ekspress pada 2005. "Korban terkena lemparan dimuka dan kepala," katanya. Selain itu, penumpang KA juga menjadi korban pelemparan batu. "Seorang karyawan koran berita kota juga menjadi korban pelemparan batu saat naik kereta api listrik Jabotabek mengakibatkan luka cukup serius pada bagian dahi," katanya. Disisi lain, akibat pelemparan batu, 60 persen kaca kereta api retak-retak. Untuk itu, ia menghimbau masyarakat untuk mencegah pelemparan batu ke kereta api. "Terutama anak-anak kecil, mereka mungkin belum tahu kalau akibat melempar batu ke kereta api itu sangat membahayakan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008