New York (ANTARA News) - Saham-saham unggulan Wall Street mengalami penurunan terburuk harian, Senin waktu setempat, karena pasar mengalami gangguan hebat setelah Kongres AS menolak penyelamatan besar-besaran dalam sistem finansial AS. Penurunan terjadi setelah para investor meributkan semakin dalamnya masalah yang membelit sektor perbankan di Eropa dan Amerika Serikat, dengan sedikitnya tiga bank yang diselamatkan oleh bantuan pemerintah. Indeks Dow Jones Industrial Average terjerembab 777,68 poin (6,98 persen) menjadi ditutup pada 10.365,45, penurunan terbesar dalam satu hari yang pernah terjadi. Penurunan tersebut melampaui penurunan 684-poin pada 17 September 2001, ketika pasar dibuka kembali menyusul serangan teroris pada 11 September. Dalam ukuran persentase, kejatuhan tersebut merupkan rekor terburuk ke-17. Pasar yang "bermandikan darah" menyebabkan indeks komposit Nasdaq turun 199,61 poin (9,14 persen) menjadi 1.983,73, terendah sejak 2005. Indeks Standard & Poor`s 500 merosot 106,59 poin (8,79 persen) menjadi 1.106,42, merupakan level terendah sejak 2004. Pasar mengalami kepanikan setelah Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representatives) menolak kesepakatan yang rapuh untuk membelanjakan hingga 700 miliar dolar AS bagi upaya membangkitkan kembali sektor finansial yang melemah akibat merosotnya sektor perumahan AS. Harga minyak jatuh 10 persen karena para investor mmerasa panik dengan prospek ekonomi yang melemah. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, jatuh 10,52 dolar AS per barrel menjadi ditutup pada 96,37 dolar AS. "Tak jelas langkah apa yang akan diambil. Diperlukan waktu berhari-hari dalam perundingan yang seksama untuk membuat kesepakatan bersama, dan para pemimpin Kongres serta para pejabat pemerintah harus kembali ke meja perundingan" kata Augustine Faucher dari Economy.com, seperti dikutip AFP. "AS tampaknya sedang menju ke resesi berat jika Kongres gagal meloloskan beberapa paket jangka pendek." Sebagian besar pasar Eropa sudah tutup ketika berita ini muncul, namun telah mengalami penurunan besar di tengah kekhawatiran tentang prospek penyelamatan dan kecemasan tentang kesehatan sektor perbankan. Kepanikan menjalar ke Brasil, tempat saham Sao Paulo jatuh 10 persen dan menghentikan sementara operasinya. Di Kanada indeks S&P/TSX turun 7,8 persen dan di Meksiko, Bolsa jatuh 6,4 persen. Brian Bethune dari Global Insight mengatakan jika tidak ada kesepakatan baru yang tercapai, Federal Reserve (bank sentral AS) boleh jadi akan mencari alat baru untuk mencegah krisis makin mendalam. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008