Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menilai Indonesia belum keluar dari beragam krisis, salah satunya krisis moral. Saat menyampaikan "taushiyah" sebelum sholat Idul Fitri di Masjid Al Munawwaroh, Ciganjur, Jakarta, Selatan, Rabu, Gus Dur bahkan menyebut krisis bertambah, salah satunya dari sisi moral. Terkait moral, mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyoroti banyaknya kiai dan ulama yang mulai berkurang keikhlasannya, padahal mereka merupakan penjaga moral bangsa. "Banyak kiai dan ulama sudah banyak yang tidak dapat dipercaya lagi. Karena itu, kita harus memercayai kiai yang ikhlas tanpa pamrih, dalam hal ini kiai kampung," katanya. Pada sisi hukum, Gus Dur menilai penegakan hukum masih belum optimal, bahkan menyisakan persoalan. Ia mencontohkan perkara mantan presiden Soeharto yang tidak kunjung tuntas hingga yang bersangkutan meninggal dunia dengan status hukum yang tidak jelas. "Dari awal saya ingin diputuskan secara hukum tentang kesalahannya. Kalau perlu dihukum, ya dihukum. Persoalan memaafkan atau tidak, itu perkara lain. Saya juga siap memaafkan," katanya. Oleh karena itu, lanjutnya, ke depan pemerintah harus berani bertindak tegas memutuskan segala perkara hukum agar kasus semacam Soeharto tidak ada lagi.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008