Tangerang (ANTARA News) - Petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (BC) di Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, berhasil menggagalka penyelundupan perhiasan berlian dari China berkisar nilai Rp4 miliar. Koordinator lapangan intelijen BC Bandara Soekarno-Hatta, Didit Prayudi Sidarta, ketika dihubungi ANTARA News, Kamis, mengatakan bahwa pada awalnya pelaku tidak memberitahukan jenis barang yang dibawanya. Menurut dia, modus operandi yang digunakan pelaku adalah menyembunyikan sejumlah perhiasan itu di kaki, dan ia tercatat sebagai penumpang pesawat China Airlines bernomor penerbangan CI-679 dari Hongkong. Penyelundup berinial Wc (46) adalah warga negara China yang sudah pernah datang ke Jakarta. Penangkapan tersebut dimulai ketika petugas curiga karena ada penumpang pesawat yang gerak-geriknya kaku karena bagian kakinya terlihat berat. Ketika petugas memeriksa, maka pada kaki kiri penumpang itu ada tas kecil yang sudah dirancang khusus untuk menyimpan perhiasan tersebut. Perhiasan yang terdiri dari cincin, giwang, gelang, mata kalung dan bros bertatakan berlian sebanyak 198 jenis tersebut langsung diproses pihak Bea Cukai dan kepolisian Bandara, termasuk menyangkut perhitungan nilai keseluruhan. Berdasarkan asumsi sementara bahwa nilai keseluruhan perhiasan itu sekitar Rp4 miliar, dan rencananya akan dijual ke beberapa toko perhiasan yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Dia mengatakan, nilai bea masuk (BM) dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) yang harus dibayar pelaku diperkirakan mencapai sekitar Rp1,3 miliar, serta sanksi administrasi sebesar 100 persen dari bea masuk yang terutang. Dengan demikian, ia menilai, total pembayaran nilai BM dan PDRI, serta denda administrasi yang harus dibayarkan kepada Negara RI sekira Rp1,9 miliar. Tindakan pelaku melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2006 tentang kepabeanan dan mengurangi pendapatan negara dari sektor BM dan PDRI. Untuk mengusut indikasi adanya jaringan pelaku, pihak BC juga melakukan kordinasi dengan aparat Polres Khusus Bandara Soekarno-Hatta. (*)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008