Vilnius (ANTARA News) - Rusia diduga telah melanggar gencatan senjata yang menghentikan perangnya dengan Georgia pada Agustus lalu, seorang pejabat senior Amerika Serikat memperingatkan Kamis. Asisten Menteri Luar Negeri AS, Daniel Fried, mengatakan dia mengkhawatirkan Moskow akan gagal menaati sepenuhnya kesepakatan yang diprakarsai Uni Eropa, yang menetapkan agar Moskow menarik tentaranya dari dua wilayah Georgia yang memisahkan diri dan kembali ke posisi mereka sebelumnya. "Saya rasa Rusia akan menghormati bagian dari perjanjian yang mengharuskan mereka menarik tentara mereka dari apa yang disebut `zona keamanan` ini dan keluar dari Georgia," kata Fried dalam wawancara dengan AFP. "Apa yang saya dengar adalah bahwa mereka tidak akan menggubris bagian dari gencatan senjata, yang mengharuskan mereka menarik seluruh pasukan tempur mereka balik ke posisi mereka pada 7 Agustus. Dan ini adalah bagian dari enam butir gencatan senjata," katanya saat berkunjung ke Lithuania, juga bekas republik Sovyet yang telah bergabung dengan Uni Eropa pada 2004 dan bertindak sebagai sekutu Georgia. Rabu, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menandaskan kembali bahwa Moskow bersedia menarik pasukannya pada 10 Oktober dari zona penyangga yang dikuasainya di Georgia, bersama dengan wilayah-wilayah Abkhazia dan Ossetia Selatan. Tanggal tersebut telah dipastikan dalam gencatan senjata yang diprakarsai oleh Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, yang saat ini menjadi ketua 27 negara anggota Uni Eropa. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008