Jakarta (ANTARA News) - Gedung perkantoran masa depan harus menghemat energi pendingin ruangan dan lampu. "Biaya untuk merancang kembali tidak terlalu mahal agar hemat penggunaan pendingin ruangan maupun lampu," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan bisnis PT.Intiland Development Tbk, Utama Gondokusumo di Jakarta, Jumat. Hal ini yang kemudian menginspirasi PT.Intiland Development Tbk mengembangkan ruang kantor miliknya yang berlokasi di Intiland Tower dengan luasan 1.200 meter persegi. Menurut dia, untuk penerangan dapat dihemat dengan memanfaatkan pencahayaan alami matahari mulai pagi sampai sore hari akan tetapi tidak membuat penggunaan AC berlebih. "Jadi yang dirancang pengaturan pencahayaan matahari melalui permainan celah dan kaca, kemudian juga penggunaan cat yang terang, serta penggunaan sekat transparan di dalamnya," ujar dia. Utama mengatakan, tidak hanya eksterior yang dirancang kembali, interior pun menyesuaikan sehingga penggunaan energi benar-benar dapat dihemat. "Bahkan untuk memo sekarang tidak perlu lagi menggunakan kertas. Memang tidak bisa 100 persen bisa. Tetapi secara bertahap mulai dikurangi," ujar dia. Intiland Tower sendiri dirancang sebagai gedung perkantoran ramah lingkungan melalui arsitek Amerika, Paul Rudolph memiliki ruangan 30.986 meter persegi dengan tingkat hunian 81 persen, kata Utama. Sementara itu Sekretaris Perusahaan PT.Intiland Development Tbk, Theresia Rustandi mengatakan, Intiland sendiri saat ini tengah mengembangkan sejumlah proyek baru diantaranya Ngoro Industrial Park tahap 2 di Mojokerto Jawa Timur di atas lahan seluas 240 hektar. "Langkah ini dalam rangka mengantisipasi tingginya permintaan lahan kawasan industri dari investor asing yang layak, aman, dan memiliki konsep ramah lingkungan," ujar dia. Theresia mengatakan, tahap awal pengembangan investasi baru di atas lahan seluas 100 hektar dengan biaya investasi 2 juta dolar AS serta dikaji untuk memiliki pembangkit sendiri. Dari sisi keuangan perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp28,48 miliar, naik 169 persen dibanding periode yang sama tahun 2007. Laba usaha naik dua kali lipat Rp63,37 miliar, pendapatan usaha naik 61,46 persen Rp221,38 miliar. Kenaikan pendapatan diperoleh dari proyek-proyek properti yang sudah dikembangkan Intiland di daerah Jakarta dan Surabaya, kata Theresia.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008