Jakarta, (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus Rp9.550 per dolar AS pada Senin, juga dialami mata uang negara lain. "Kurs itu naik turun. Coba lihat mata uang lain juga seperti itu. Kita tidak sendirian," kata Boediono usai rapat kabinet soal antisipasi dampak krisis keuangan di Gedung Setneg Jakarta, Senin. Menurutnya, untuk menjaga stabilitas nilai tukar, BI akan tetap berada di pasar keuangan untuk mengawal rupiah tidak terus melemah. "Kita tetap di pasar. Itu saja," katanya. Nilai tukar rupiah pada Senin ini melemah hingga Rp9.550 per dolar AS mengikuti tren melemahnya mata uang di regional yang melemah terhadap dolar AS. Sementara itu, mengenai anjloknya indeks harga saham gabungan BEI sekitar 10 persen, Menkeu Sri Mulyani di tempat yang sama mengatakan hal itu merupakan koreksi pasar atas kondisi yang berkembang selama masa libur Lebaran. "Ada faktor persepsi yang mereka anggap koreksi terhadap sesuatu yang terjadi selama satu minggu kita libur, tapi nanti akan mencari titik equilibirium yang dianggap lebih rasional," katanya. Dikatakan Menkeu, Pemerintah akan tetap konsisten dan tidak akan terlalu reaktif yang akan membuat suasana menjadi tidak baik. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008