Bengkulu (ANTARA News) - Ancaman bahaya tanah longsor dan pohon tumbang di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Bengkulu telah menghambat kelancaraan arus balik Lebaran, terlebih musim hujan sudah terjadi di daerah itu sejak sepekan sebelum Idul Fitri. Para pemudik terpaksa harus berhati-hati ketika melewati sejumlah ruas yang berpotensi terjadi longsor seperti di poros Lampung-Kota Bengkulu dan perbatasan Sumatera Barat, kata seorang pengawas proyek pembangunan Jalinbar, Agus, Selasa. Pada Senin (6/10) kemarin, sebuah pohon besar telah tumbang di Desa Air Teras, Kabupaten Seluma. Tumbangnya pohon yang disertai tanah longsor membuat lalu lintas terputus selama tiga jam, namun bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa. Bencana alam itu membuat antrian kendaraan baik roda dua maupun roda empat sepanjang dua kilometer, namun berkat dukungan warga dan aparat polisi maupun TNI bencana itu cepat teratasi. Selain ancaman longsor dan, Jalinbar juga rawan abrasi air laut seperti yang terjadi wilayah Kabupaten Muko Muko dan puluhan titik di wilayah Bengkulu Utara serta Bengkulu bagian selatan. Informasi yang dihimpun dari para pemudik dan sopir angkutan umum dan pribadi menyebutkan, poros Jalinbar yang rusak berat adalah poros Kota Bengkulu-Kabupaten Kaur dan Ketahun Bengkulu Utara dan Kabupaten Muko Muko. Pada wilayah badan jalan yang rusak itu acap kali ditemui lobang-lobang besar, longsor dan ancaman abrasi pantai yang semakin meluas. (*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008