Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu memperkirakan ekspor produk kayu olahan dan furnitur ke Amerika Serikat akan menurun mengingat krisis keuangan yang terjadi di negara tersebut menyebabkan tertundanya pembangunan perumahan. "Tapi produk ekspor utama Indonesia ke Amerika Serikat seperti produk karet, udang, kopi, kakao dan sepatu diperkirakan masih dapat tumbuh," katanya dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Selasa. Meski demikian, lanjut Mendag, pemerintah akan terus menggalakkan duversifikasi pasar ekspor untuk mengantisipasi resesi di Amerika Serikat dan Uni Eropa yang dapat menekan pertumbuhan negara-negara Asia. "Tujuan pasar ekspor Indonesia telah semakin terdiversifikasi, sehingga peran Amerika Serikat dan Uni Eropa semakin menurun. Oleh sebab itu, dampak langsung dari krisis finansial di Amerika Serikat tersebut belum begitu dirasakan," jelas Mendag. Mendag memaparkan pangsa ekspor ke Eropa cenderung menurun dari 17,1 persen pada 2003 menjadi 13,9 persen pada pertengahan tahun 2008 dan ke AS dari 14,7 persen menjadi 11,6 persen. Sementara itu, ekspor ke Jepang tercatat turun dari 14,4 persen menjadi 12,5 persen, ke RRC turun dari 5,9 persen menjadi 7,6 persen, ke India dari 3,4 persen menjadi 6,5 persen dan ke Singapura dari 10,1 persen menjadi 9,8 persen. "Departemen Perdagangan telah melakukan diversivikasi pasar dalam lima tahun terakhir. Untuk pasar Uni Eropa dan AS pangsa pasarnya turun, sedangkan ke Asia, Jepang dan Singapura cukup stabil, namun ke Asia emerging countries cenderung meningkat," tambahnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008