Banda Aceh, (ANTARA News) - Mantan pemimpin tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Tgk Muhammad Hasan Tiro diperkirakan akan berada selama dua pekan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dalam kunjungannya mulai 11 Oktober mendatang. "Diperkirakan dua pekan Hasan Tiro di Aceh. Sebagian besar waktunya akan dihabiskan di tempat kelahirannya di Kabupaten Pidie," kata juru bicara Partai Aceh (PA) Adnan Beuransyah di Banda Aceh, Kamis. Partai politik bentukan mantan GAM tersebut membantu prosesi kepulangan Hasan Tiro ke Aceh sementara Komite Peralihan Aceh (KPA) selaku koordinator. Setiba di Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar dan dipeuseujuk (tepungtawari), Hasan Tiro akan menuju Meuligo (kediaman Gubernur Aceh) dan dijadualkan bersilaturrahmi dengan masyarakat Aceh di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. "Kemungkinan Hasan Tiro juga akan memberikan pidato singkat di Masjid Raya tapi tidak ada tatap muka khusus dengan masyarakat Aceh," tambahnya. Hasan Tiro dijadualkan akan berziarah ke makam Tgk Chik Di Tiro di Meureu Kabupaten Aceh Besar serta ke Kabupaten Pidie untuk bersilaturrahmi dengan sanak keluarga yang telah ditinggalkannya setelah hidup di pengasingan lebih dari 30 tahun dan menjadi warga negara Swedia. Menurut Adnan, masalah pengamanan kepulangan Hasan Tiro sepenuhnya diambil alih Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) selain pengamanan melekat oleh sekitar 600 satuan tugas (satgas) dari KPA. Sebelumnya KPA mengerahkan sekitar 360 satgasnya termasuk mantan kombatan, namun belakangan jumlahnya bertambah karena antusiasnya mantan kombatan untuk ikut mengamankan kedatangan Hasan Tiro yang lebih dikenal di kalangan GAM sebagai Wali Nanggroe. Menurut Adnan, mengenai penambahan satgas pengamanan melekat yang terdiri dari 100 orang berseragam dan selebihnya tidak berseragam tersebut telah dikoordinasikan dengan Polda agar tidak terjadi gesekan di lapangan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008