Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengupayakan agar kerugian yang diderita pelaku pasar modal dalam tingkat yang paling minimal, sehingga kepercayaan dan keyakinan terhadap pasar modal Indonesia tetap terjaga. "Kita berharap ini tidak menimbulkan suatu persepsi yang salah, karena yang kita harapkan justru memelihara keyakinan dan kepercayaan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menanggapi dibatalkannya rencana pembukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi ini di Jakarta, Jumat. Menkeu mengatakan, pemerintah mengevaluasi kondisi pasar modal saat ini dari berbagai aspek, karena bursa di seluruh dunia juga tengah menghadapi masalah. "Kita melihat dari seluruh kepentingan, self regulatory organization (SRO), BEI, Bapepam-LK terus berkonsultasi dengan seluruh emiten, broker, dan emiten, menyikapi kondisi ini," katanya. Menurut dia, pemerintah tidak ingin perusahaan-perusahaan listed di Indonesia menghadapi imbas krisis keuangan global. "Jadi kita mencari waktu yang tepat dan terbaik karena sentimen mungkin tidak bisa 100 persen dihindarkan. Namun kami dengan kesepakatan emiten dan para broker maupun SRO akan bersama-sama untuk menciptakan suasana bursa yang kondusif," katanya. Menurut dia, kondisi pasar modal global saat ini tidak menggembirakan karena tidak ada lagi yang bisa dijadikan pegangan. Dalam kondisi seperti itu, pemerintah berupaya membuat bursa yang memiliki keteraturan bukan totaly disorder. "Kita akan terus melakukan evaluasi, kami akan mengupayakan supaya dampaknya paling kecil kepada para pelaku pasar kita sehingga dalam jangka panjang tetap terpelihara kepercayaannya," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008