Baikonur, Kazakhstan (ANTARA News) - Setelah meraup puluhan juta dolar dari menciptakan berbagai fantasy games, Richard Garriott memutuskan untuk memenuhi impian masa kanak-kanaknya, terbang ke antariksa dengan sebuah pesawat antariksa Rusia. "Saya telah bekerja selama beberapa dasawarsa untuk ini," kata Garriott kepada AFP di Baikonur, sebuah pangkalan antariksa era Sovyet yang penuh padang rumput serta debu. Dari pangkalan antariksa ini Garriott, Minggu besok, akan diluncurkan dengan roket Soyuz menuju Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Akan tetapi, tak seperti lima turis antariksa yang pergi sebelumnya,, Garriott menganggap antariksa sebagai urusan keluarga. Pasalnya, dia putra astronot AS, Owen Garriott, yang pada 1973 tinggal selama dua bulan di Skylab, stasiun antariksa pertama yang mengorbit. "Saya dibesarkan dalam keluarga astronot dan saya selalu ingin melakukan apa yang telah ayah perbuat," kata Garriott, pria berusia 47 tahun dengan kepala botak dan janggut seperti kambing. Garriott dilahirkan di Cambridge, Inggris, dan besar di Houston, Texas. Garrott muda, pencipta game untuk hiburan semata, dijuluki sebagai "Lord British" oleh teman-teman sekelasnya akibat aksen Inggrisnya yang kental. Pada dekade 1980-an, "Lord British" menjadi nama penguasa dunia fantasi alternatif yang diciptakannya untuk Ultima. Serial ciptaannya menjadi games laris dn kemudian dikembangkan dalam versi internet yang disebut Ultima Online. Keberhasilannya ini mengukuhkan reputasi Garriott sebagai perancang game rintisan dan mengantarkan dirinya sebagai milyarder. Selama 10 hari menghuni ISS, ia merencanakan akan melakukan beberapa percobaan atas berbagai topik, antara lain efek perjalanan antariksa pada sistem kekebalan dan karakterisrtik tidur para astronot. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008