Yogyakarta (ANTARA News) - Gerakan "Sepeda Kanggo Sekolah Lan Nyambutgawe" (Sego Segawe) atau sepeda untuk ke sekolah dan bekerja akan diluncurkan secara resmi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta pada Senin (13/10), di Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta. "Pemerintah akan membangkitkan kembali semangat masyarakat menggunakan sepeda untuk melakukan berbagai aktivitas dan menjadi salah satu ciri keistimewaan Yogyakarta, yaitu Yogyakarta adalah kota yang ramah lingkungan," kata Ketua Tim Penggerak "Sego Segawe" Herry Zudianto di Yogyakarta, Jumat. Menurut Herry yang juga Walikota Yogyakarta, suasana lalu lintas di Kota Yogyakarta sudah memasuki persepsi yang salah, yaitu yang kuat memakan yang lemah atau yang besar memakan yang kecil. "Semakin besar kendaraan yang digunakan maka mereka akan semakin merasa menang sendiri, persepsi itu harus diubah," katanya. Walikota berjanji, jika program tersebut sudah mulai berjalan dengan baik dan nilai-nilai bersepeda tertanam erat dalam jiwa masyarakat, maka akan diikuti oleh pemberian sarana dan prasarana pendukung, seperti jalur khusus sepeda, tempat parkir sepeda atau santunan khusus bagi siswa pengendara sepeda. Santunan bagi siswa bersepeda yang mengalami kecelakaan saat menuju atau pulang dari sekolah bahkan sudah masuk dalam APBD Perubahan. "Pemerintah siap membantu dan mendukung jika gerakan ini menjadi nyata, termasuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan," kata Walikota. Namun, lanjut walikota, pada awal peluncuran sarana dan prasarana pendukung memang belum tersedia karena sasaran masih diarahkan dalam pembentukan nilai-nilai pentingnya bersepeda untuk masyarakat. "Sego Segawe" akan diluncurkan secara resmi oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan hingga Jumat (10/10) telah tercatat sebanyak 2.384 orang dari kalangan pendidikan baik kepala sekolah, guru maupun murid yang akan mengikuti acara tersebut. Seluruh peserta yang telah berkumpul kemudian bersepeda menuju tempat aktivitas masing-masing. Kepala Dinas Pendidikan dan Pembelajaran Kota Yogyakarta, Syamsury menegaskan acara tersebut tidak akan mengganggu jam belajar karena dilakukan sebelum masuk sekolah dan siswa tidak harus memakai kaos olahraga untuk mengikuti acara tersebut. "Saya berharap peserta yang ikut masih akan terus bertambah, karena ini bermanfaat untuk mereka, baik kesehatan maupun menjaga lingkungan," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008