Phnom Penh, Kamboja, (ANTARA News) - Satu pasang suami-istri di suatu desa Kamboja mengakhiri 18 tahun bahtera rumah tangga dengan perceraian. Buntutnya, rumah kayu yang pernah mereka tinggali dipotong menjadi dua, kata beberapa warga desa Jumat. Sang mantan suami, Moeun Sarim (42) telah membawa pergi semua bagian dan potongan separuh rumah mereka, kata mantan istrinya Vat Navy --yang berusia 35 tahun. "Aneh sekali, tapi ini lah yang diingin (mantan) suami saya," kata perempuan itu melalui telefon dari satu desa yang berada 62 mil di sebelah timur ibukota Kamboja, Phnom Penh. "Ia membawa beberapa kerabatnya dan menggunakan gergaji untuk memotong rumah ini jadi dua," kata perempuan tersebut. Ditambahkannya, ia sekarang memiliki separuh rumah yang masih berdiri. Rumah tersebut terbuat dari kayu dengan atap genteng dan berdiri di atas tiang kayu, ciri khas rumah desa di Kamboja. Navy mengatakan mantan suaminya dan beberapa anggota keluarganya, setelah memotong rumah tersebut jadi dua, membawa semua potongan rumah ke rumah orang-tuanya --yang berada tak jauh. Perempuan itu mengatakan perceraian tersebut disulut oleh kecemburuan mantan suaminya mengenai dugaan hubungannya dengan seorang anggota polisi di desa itu. Navy membantah bahwa ia memiliki hubungan di luar rumah tangga. "Ia ingin bercerai, dan saya bilang, `Baik, mari bercerai`," kata Navy. Mantan suaminya tak dapat dimintai komentar. Bou Bout, kepala desa, mengatakan beberapa pejabat desa dan polisi hadir sebagai saksi pada hari pasangan itu memotong rumah berukuran 20X24,5 meter tersebut jadi dua. "Perangkat desa berusaha tiga kali untuk menyelesaikan perbedaan pendapat mereka, tapi sang suami tak mau mundur," kata Bou Bout melalui telefon.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008