Jakarta (ANTARA News) - Mantan pimpinan tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Tgk Hasan Tiro (83) dalam amanatnya yang dibacakan mantan perdana menteri Malek Mahmud mengingatkan tiga hal penting yang terdapat di dalam kesepakatan damai MoU Helsinki. "Ada tiga poin penting yang harus dijalankan seluruh komponen baik yang berada di Aceh maupun di luar Aceh," katanya di Banda Aceh, Sabtu. Dihadapan puluhan ribu warga yang memadati halaman masjid raya Baiturahman, ia menyebutkan tiga poin penting itu adalah mantan pejuang Aceh tidak ada lagi dipanggil dengan sebutan sparatis. Kedua, akibat konflik berkepanjangan kemudian bencana gempa dan tsunami serta lahirnya MoU Helsinki, Aceh telah menjadi perhatian dunia sehingga harus dibantu demi kepentingan rakyat Aceh untuk bangkit dari segala kehancuran dan ketertinggalan di semua bidang. Ketiga, Aceh akan mendapatkan kebebasan dalam soal hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya sebagaimana tercantum di dalam Kovenan Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa, di mana proses tersebut, dijalankan melalui proses demokrasi, adil dan bermartabat. Sebagai imbalan, Pemerintah Pusat mendapat hak-hak tersendiri yang diatur MoU Helsinki. Di hadapan massa yang meneriakan salawat badar, deklarator GAM itu menyampaikan terimakasih pada pihak pimpinan Urusan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa Javier Solana dan mantan Ketua Tim Misi Monitoring Aceh Pieter Cornelis Feith atas keberhasilan memantau pelaksanaan MoU Helsinki di Aceh. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada mantan Presiden Martti Ahtisaari, mantan Sekretaris Jendral PBB Kofi Annan, pemerintah Amerika Serikat, Jepang, Swiss, Swedia, Norwegia dan lainnya yang telah membantu mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik Aceh secara damai. "Teristimewa saya sangat berterima kasih kepada pihak Pemerintah Republik Indonesia yang tetap komitmen dengan isi MoU Helsinki dan saya menghargai kebijaksanaan yang telah dilakukan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Bapak Yusuf Kalla untuk merintis jalan penyelesaian konflik berkepanjangan di Aceh," katanya. Hasan Tiro menyerukan warga Aceh untuk memelihara dan menjaga perdamaian yang menyeluruh dengan jangan berusaha menghancurkan perdamaian yang telah dicapai secara susah payah. "Kalau masih ada pihak-pihak yang menentang dan tidak menyetujui MoU Helsinki maka di sini, saya menyerukan untuk kembali dan bersatu dengan rakyat Aceh yang sekarang sedang memelihara dan menikmati kedamaian dan kebebasan yang menyeluruh di bumi Aceh," demikian asan Tiro.(*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008