Jakarta (ANTARA News) - PM Inggris Gordon Brown memperkirakan kepercayaan terhadap sistem perbankan akan segera pulih menyusul pertemuan beberapa pemimpin Eropa di Paris. "Saya percaya dalam beberapa hari mendatang kepercayaan terhadap sistem perbankan akan pulih," kata Brown setelah pertemuan tingkat tinggi 15 negara anggota blok mata uang tunggal euro, Minggu. "Keputusan yang kami ambil selama beberapa hari mendatang akan memberi dampak pada tahun-tahun mendatang," katanya. Brown yang negaranya tidak menjadi anggota kawasan Euro, menjelaskan kepada mitranya dari Eropa mengenai rencana pemerintah Inggris dalam meringankan perbankannya yang tengah sakit. Rencana itu mengijinkan negara membeli saham perbankan dan menjamin pinjaman antarbank dalam rangka mengatasi kredit bermasalah yang telah membuat bursa saham berguguran. "Setelah berbicara dengan mitra dari Eropa, saya percaya mereka menyetujui rencana yang akan kami lakukan itu," kata Brown. Rencana itu meluputi penambahan likuiditas, pendanaan untuk pinjaman jangka menengah yang dibutuhkan kalangan bisnis dan jaminan yang akan diberikan dan juga relapitalisasi perbankan. Sementara itu, dua surat kabar melaporkan bahwa pemerintah Inggris, Senin, akan mengumumkan rencana untuk mengambil alih saham Royal Bank of Scotland and HBOS. Prancis dan Jerman juga memperkenalkan berbagai langkah yang bertujuan meredakan krisis keuangan. "Saya percaya kini ada keinginan yang sama mengenai apakah perlu untuk bertindak secara menyeluruh dan seluruh negara harus melakukannya bersama jika kita ingin memperoleh pijakan dan memecahkan berbagai masalah keuangan dunia," kata Brown. London menyiapkan 250 miliar pound (315 miliar euro) di mana 200 miliar pound dalam bentuk pinjaman jangka pendek dan 50 miliar untuk membeli saham bank-bank utama. Bursa saham London melewati pekan terburuk sejak kejatuhan pada 1987 dengan indeks FTSE 100 turun 21,05 persen. Brown mengatakan dia berharap langkah yang dilakukan Eropa bida menjadi pijakan seluruh dunia untuk mengakhiri krisis keuangan terburuk sejak Depresi Besar 1930-an. "Ini akan menjadi hari yang sangat penting bagi Eropa," kata Brown. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008