Cimanggis, Depok (ANTARA News) - Pusat Pendidikan dan Latihan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan ditempatkan di Korsel ditinjau Menteri Tenaga Kerja Korea Selatan Lee Young Hee. Lee, di Graha Insan Cita Cimanggis, Depok, Jabar, Senin mengatakan bahwa kualitas TKI yang bekerja di Korsel menempati peringkat pertama dibandingkan sekitar 15 negara lain yang menempatkan tenaga kerja di Korsel. Lee mengaku senang dapat bertemu langsung dengan para calon TKI yang akan ditempatkan di Korsel. "Kalian sangat energik dan bersemangat untuk bekerja. Saya percaya kalian dapat bekerja lebih bagus dari angkatan-angkatan sebelumnya," kata Lee disambut tepuk tangan hadirin. Lee menyebutkan bahwa jumlah TKI di Korsel sebanyak sekitar 17 ribu orang menempati urutan keempat dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja dari negara lain. Jumlah TKI yang dikirimkan ke Korea pada tahun 2008 telah mencapai 8.000 orang sampai bulan September dan akan mencapai 10 ribu orang hingga akhir tahun 2008 merupakan peningkatan yang baik, kata Lee. Lee berharap kerja sama dalam penempatan tenaga kerja di Korsel dengan Indonesia dapat semakin ditingkatkan termasuk dalam bidang ekonomi lainnya. Sementara itu Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat berharap krisis keuangan global tidak mempengaruhi jumlah TKI yang ditempatkan di Korsel dan negara-negara lain. "Mudah-mudahan krisis global tak memberi dampak serius bagi penempatan TKI di Korea. Kalau soal kehebatan, daya saing, berkualitas, kami berani mengandalkan TKI kami," katanya. Kepada calon TKI yang akan dikirim ke Korsel, Jumhur berharap menjadi duta bangsa yang baik. Jumhur juga mengatakan bahwa mulai tahun 2009 masa kontrak kerja TKI ke Korsel akan diperpanjang dari tiga hingga lima tahun. Sedangkan Deputi Penempatan BNP2TKI Ade Adam Nuh melaporkan bahwa sejak Pusdiklat itu dibuka pada Desember 2007 telah dilatih 7.000 calon TKI yang ditempatkan di Korsel. Nuh mengatakan setiap bulan rata-rata di atas 1.000 TKI dikirim ke Korsel sedangkan hingga September telah dikirim 8.074 TKI ke Korsel untuk tahun 2008. Hadir pula pada acara itu sejumlah petinggi Kementerian Tenaga Kerja Korsel, Atase Tenaga Kerja Kedubes Korsel di Jakarta Ha Hyeong So, dan mantan Ketua DPR Akbar Tandjung selaku pemilik gedung Pusdiklat itu. Kunjungan Lee ke Pusdiklat itu merupakan pertama kali yang dilakukan oleh menteri dari negeri ginseng itu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008