Jakarta (ANTARA News) - Ketua Panitia Anggaran DPR, Emir Moeis mengingatkan bahwa masih ada ancaman adanya gejolak kurs yang dihadapi Indonesia dan kemungkinan akan lebih berbahaya daripada gejolak pasar saham/modal. "Saya khawatirkan Indonesia akan kesulitan mendapatkan dolar AS, itu bisa menganggu dunia usaha dan perekonomian kita," kata Emir Moeis ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa. Emir mengatakan, dirinya baru beberapa waktu lalu pulang dari AS dan di sana melihat bahwa Pemerintah AS kekurangan dolar AS, sehingga menarik semua persediaan dolar AS dari semua kawasan. "Ini yang perlu perlu dicatat karena yang lebih saya khawatirkan bukan pasar saham, tapi pasar uang," kata Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP). Ia menyebutkan, selain menarik semua persediaan dolar As di semua kawasan, bank-bank internasional juga menutup pemberian pinjaman dalam bentuk dolar AS. "Yang saya khawatirkan Indonesia juga akan kesulitan dolar AS, itu bisa menganggu dunia usaha kita kan masih banyak pakai bahan baku impor, bahan makanan juga masih impor, kalau dolarnya susah kan jadi repot," ujarnya. Menurut dia, dengan kondisi seperti itu, tidak tertutup kemungkinan nilai tukar rupiah bisa semakin terpuruk beberapa waktu ke depan. "Sepertinya ini akan terjadi sekitar dua hingga tiga bulan lagi. Ini yang harus lebih diantisipasi daripada masalah pasar modal," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008