Beijing (ANTARA News) - China perlu menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan dan menjaga inflasi tetap terkendali untuk mengurangi dampak krisis keuangan global, namun negara itu belum mengalami gejolak seperti yang dihadapi perekonomian negara maju, demikian menurut Liu Erhfei, direktur pelaksana Merrill Lynch (China). Berbicara kepada wartawan, Liu mengatakan bahwa China akan mampu mempertahankan pertumbuhan "yang wajar" pada atau di atas delapan persen. Liu menambahkan bahwa China memiliki "tugas sederhana", yakni mengatasi inflasi, menstabilkan pertumbuhan dan meningkatkan permintaan domestik. "China tidak terpengaruh oleh virus ini yang menyerang perekonomian AS dan Eropa," katanya, seperti dilaporkan XFN-Asia. Namun Liu mencatat bahwa China memiliki hubungan yang saling bergantung dengan AS dan keputusan oleh kedua perekonomian itu baru-baru ini untuk memangkas tingkat suku bunga telah menunjukkan hal itu. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008