Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham Asia mengalami penurunan pada awal perdagangan Rabu, saat kenaikan pasar global kehabisan daya di tengah kekhawatiran resesi di sejumlah perekonomian terbesar dunia. Investor mengambil untung setelah saham berakhir lebih rendah pada "overnight" di Wall Street, meski ada berita bahwa Washington akan menyuntikkan lebih dari 250 miliar dolar AS ke bank-bank yang sedang sakit guna mencoba mengakhiri krisis keuangan terburuk sejak 1930-an. Seorang bankir bank sentral AS ternama mengatakan bahwa Amerika Serikat "tampaknya berada dalam resesi." Juga ada peningkatan kekhawatiran Jepang dan Eropa sedang mengarah ke stagnasi ekonomi atau resesi. Tokyo turun 1,44 persen pada istirahat makan siang, sehari setelah melonjak lebih dari 14 persen, kenaikan terbesarnya yang pernah terjadi. Harga saham Hongkong turun 1,7 persen pada pembukaan sementara Shanghai tergelincir 0,67 peren pada awal perdagangan. Saham Seoul dibuka 1,5 persen lebih rendah dan Sydney turun 0,9 persen pada tengah hari. "Kita punya beberapa hari baik dan itu tidak mengejutkan melihat beberapa aksi ambil untung," kata ahli strategi pasar Nomura, Eric Betts di Sydney. Investor melakukan aksi ambil untung setelah indeks Dow Jones Wall Street ditutup turun 0,82 persen pada Selasa, yang menghapus keuntungan sebelumnya. Sebanyak sembilan bank besar antara lain Citigroup, JPMorgan Chase dan Goldman Sachs setuju untuk menukar saham ekuitasnya dengan pemerintah demi modal baru, berdasarkan program pertama sejak Depresi Besar, kata pejabat, seperti dilaporkan AFP. Pada Senin, Dow mencatatkan kenaikkan terbesarnya dalam poin sepanjang sejarah dan peningkatan terbesarnya dalam persentase sejak 1933 ketika pasar di seluruh dunia bereaksi atas intervensi pemerintah untuk menangani krisis keuangan. "Seluruh berita baik kini telah keluar," kata Masatoshi Sato, pialang pada Mizuho Investors Securities. "Perhatian kini beralih ke ekonomi riil." Janet Yellen, kepala cabang Federal Reserve San Francisco, mengatakan perekonomian AS terlihat sudah berada dalam resesi, yang biasanya didefinisikan sebagai terjadi kontraksi ekonomi sedikitnya dalam dua kuartal. "Sampai saat ini, hampir setiap sektor utama perekonomian terpukul dengan guncangan keuangan tersebut," kata perempuan itu dalam pidatonya di Palo Alto, California. Pasar di seluruh dunia secara ekstrim telah mengalami kegelisahan sejak pertengahan bulan lalu ketika bank investasi Wall Street, Lehman Brothers mengajukan agar dibangkrutkan setelah pemerintah AS menolak melakukan penyelamatan dengan menyediakan dana talangan. Sementara penjualan secara panik di pasar global telah surut pada saat ini, masih ada keperihatinan yang dalam tentang prospek perekonomian AS dan global. "Rencana `bailout` pemerintah AS tidak berhasil membuat perekonomian kembali seperti semula dalam tempo segera," kata sejumlah analis di bank invetasi Calyon mengingatkan. Di pasar Eropa terjadi kenaikan pada Selasa. Saham-saham meningkat 3,23 persen di London, 2,75 persen di Paris dan 2,70 persen di Frankfurt. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008