Jakarta (ANTARA News) - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Jakarta pada 17-19 Oktober 2008 dipastikan tidak membahas calon presiden (Capres) yang akan diajukan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Pernyataan mengenai hal itu disampaikan Ketua Pengarah Rapimnas Golkar Andi Matalatta, didampingi Ketua Panitia Pelaksana Rapimnas Yorris Raweyai, Sekjen DPP Golkar Soemarsono, Wakil ketua Pelaksana Malkan Amin serta Sekretaris Panitia Pelaksana Rapimnas/Wakil Sekjen DPP Golkar Rully Chairul Azwar dan Rae Sita Supit di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu. Andi Matalatta menjelaskan, Rapimnas membahas empat agenda utama, yaitu konsolidasi organisasi, strategi pemenangan Pemilu 2009, pernyataan politik dan pemberian penghargaan kepada tokoh Golkar. Menurut Yorris, Golkar solid, walapun ada Ormas pendirinya, yaitu Soksi yang telah memunculkan nama Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Capres. "Yang mencalonkan presiden adalah partai, bukan Ormas," katanya. Meski demikian, Yorris menegaskan pula bahwa sikap Soksi sebagai kewajaran dan merupakan bentuk dinamika demokrasi di internal Golkar. Sikap Soksi itu perlu dihargai dan menjadi masukan yang pada saatnya dipertimbangkan. Persoalan Capres Golkar akan dibahas dalam Rapimnas Khusus yang selenggarakan setelah Pemilu legislatif. Berdasarkan hasil Pemilu itu, Golkar akan mengambil sikap apakah akan mencalonkan atau tidak dan siapa yang akan dicalonkan. Rully mengemukakan, dinamika internal itu sebagai salah satu bukti bahwa Golkar memiliki banyak tokoh yang potensial dan memungkinkan untuk dimunculkan dalam Pilpres. "Itu kelebihan Golkar, bisa banyak punya tokoh bisa dicalonkan. Parpol lain mungkin hanya satu calon," katanya. Bisa mengajukan, bisa tidak Malkan Amin dan Soemarsono juga mengatakan hal senada. Berdasarkan hasil Pemilu legislatif 2009, bisa saja Golkar mengajukan calon, bisa saja tidak mengajukan. "Ada kemungkinan Golkar dipinang, ada kemungkinan pula meminang," kata Malkan. Soemarsono mengemukakan, munculnya wacana pencalonan tokoh lain, selain nama Jusuf Kalla, sah-sah saja. Tetapi Golkar punya etika yang sudah disepakati bahwa pencalonan akan ditentukan pada saatnya, yaitu setelah Pemilu legislatif. Rapimnas di Balai Sidang Jakarta akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008