Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Tbk telah menyalurkan pinjaman Program Kemitraan sebesar Rp36,53 miliar, dan akan bertambah lagi dengan pemberian kredit Rp250 juta kepada 100 pedagang makanan siap saji merk Edam Burger di Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang. Kredit dalam bentuk pinjaman Program Kemitraan yang kerjasamanya dilakukan di Jakarta, Jumat, tersebut akan diberikan dalam bentuk pengadaan peralatan usaha, yaitu gerobak serta perlengkapannya dengan jangka waktu pengembalian dua tahun. Dalam perjanjian kerjasama tersebut perusahaan pembuat burger tersebut akan menjamin dan bertanggungjawab kepada Bank Mandiri dalam pembayaran dan pelunasan kembali seluruh dana pinjaman bagi mitra usahanya. "Pinjaman dari Bank Mandiri ini tidak hanya akan mengembangkan usaha, tetapi juga memberi peningkatan kualitas dan pelayanan kami, termasuk meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia yang kami miliki," kata pemilik Edam Burger, Made Ngurah Bagiana, usai acara kerjasama. Deputi Kepala Kantor Wilayah IV Bank Mandiri, Eric Taufik Adenil mengatakan, dalam kerjasama ini, perusahaan pembuat burger tersebut berkewajiban antara lain melatih dan mendampingi pedagang dan melaksanakan pembinaan harian kepada mitra binaan dengan cara memonitor pembelian bahan baku dan bumbu makanan. "Dari pembelian tersebut dapat diketahui kapasitas dan perolehan harian dari tiap-tiap `outlet` mitra usaha," katanya. Eric mengatakan, penyaluran pinjaman Program Kemitraan tersebut lebih difokuskan pada pola inti plasma/Linkage Program. Dalam pola ini Edam bertindak selaku pihak pemberi rekomendasi dan jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan kepada mitra usaha. Melalui Linkage Program ini diharapkan terjalin sinergi yang baik antara plasma dan inti serta dapat memberikan umpan balik yang cukup besar bagi Bank Mandiri, mitra binaan serta Edam Burger. Eric mengatakan, apa yang Bank Mandiri lakukan belumlah seberapa, namun diharapkan dapat membantu meningkatkan usaha kecil dan mikro. Edam, merupakan perusahaan perseorangan yang didirikan oleh Made Ngurah Bagiana pada tahun 1990. Hingga saat ini, Edam memiliki 13 pabrik, 29 distributor dan 3.000 mitra usaha binaan (gerobak, counter, cafe dan resto) yang menjadikan Edam sebagai pengembangan usaha mitra mandiri makanan di kelas menengah. Edam menerapkan konsep bisnis perpaduan antara "Franchise" (waralaba) dengan BO (Business Opportunity) serta tidak menerapkan "royalty fee" bagi mitra usahanya, sehingga biaya dapat ditekan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008