Jakarta (ANTARA News) - Hasil survai dari Lembaga Survai Indonesia (LSI) menyebutkan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono masih menggungguli Megawati Soekarnoputri dalam jajak pendapat calon presiden. Yudhoyono mendapatkan pemilih 8 hingga 10 persen lebih tinggi dari Megawati. Ketua LSI Saiful Mujani di Jakarta Minggu mengatakan, sikap elektoral pemilih terhadap calon-calon presiden dalam dua tahun terakhir cukup fluktuatif. Namun secara umum hingga survei terakhir SBY masih paling banyak mendapat sikap positif pemilih. "SBY sebagai incumbent mendapat keuntungan. Bagaimanapun SBY dapat menggunakan keuangan untuk melakukan berbagai kebijakan pemerintah yang langsung atau tidak langsung menguntungkannya," kata Saiful. Sekertaris Fraksi PDIP di DPR Ganjar Pranowo mengatakan, pada kampanye Pemilu nanti tetap akan terjadi kampanye "hitam", masing-masing calon akan membuka kekurangan lawan untuk mengurangi popularitas. "Saya rasa pada bulan Januari parpol-parpol akan mulai keluar untuk berkampanye. PDIP sendiri diperkirakan mulai Januari kampanyenya," kata Ganjar sambil menjelaskan bahwa hasil survai ini akan dijadikan acuan untuk memperbaiki kampanye PDIP. Jurubicara kepresidenan Andi Mallarangeng juga akan memanfaatkan hasil survai LSI untuk memperbaiki kampanye nanti. Andi membantah jika survai ini merupakan "titipan" SBY untuk meningkatkan popularitasnya. "Kalau itu direkayasa malah merugikan kita, karena kita tidak akan tahu apa yang harus dikoreksi," jelas Andi. (*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008