Jakarta (ANTARA News) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum akan mengajukan nama untuk calon presiden yang akan diusung atau didukung partai tersebut. Nama capres baru akan disampaikan setelah Pemilu Legislatif. "Kita lihat dulu hasil Pemilu Legislatif," kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB M Hanif Dhakiri di Jakarta, Senin. Yang jelas, kata dia, PKB terbuka untuk menjalin koalisi dengan partai-partai lain saat pemilihan presiden (Pilpres) mendatang. Ditanya soal nama-nama yang muncul dalam bursa Capres, Hanif mengatakan, harus diakui bahwa Capres yang tingkat popularitas dan elektabilitasnya tinggi adalah Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri. "Nama-nama yang lain belum terlalu mengangkat, setidaknya sampai hari ini(Senin)," katanya. Jika nanti capres yang kuat hanya dua nama itu, lanjut Hanif, maka peran "Mesin Partai" akan menentukan. Artinya, koalisi partai pengusung akan menjadi faktor penting. Sebab, publik sudah mengetahui rekam jejak (track record) Yudhoyono maupun Megawati. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. "Artinya, pertarungannya nanti tidak lagi sekedar antar individu, melainkan pada mesin partai. Keberadaan partai-partai pendukung akan menentukan," katanya. (*)

Pewarta: anton
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008