Jakarta (ANTARA News) - Komisi XI DPR mengadakan rapat tertutup dengan Bank Indonesia (BI) dan Departemen Keuangan (Depkeu) untuk meminta penjelasan berkaitan dengan pembekuan anak perusahaan Bank Indonesia (BI), Bank Indover, di Belanda beberapa waktu lalu, Senin. Rapat tertutup yang dimulai sekitar pukul 10:00 WIB itu dipimpin oleh Ketua Komisi XI DPR awal Kusumah. Tampak hadir dalam rapat tertutup itu Gubernur BI Boediono, Deputi Senior Gubernur BI Miranda S Goeltom, dan Deputi Gubernur BI Bidang Internal, Ardhayadi. Sementara dari pihak pemerintah hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Sekjen Depkeu, Mulia P Nasution. Sebelumnya Deputi Gubernur BI Budi Mulia menilai bahwa permasalahan yang dihadapi Indover bukan akibat eksposur yang besar di kredit subprime ataupun penempatan di Lehman Brother. Pembekuan operasional dilakukan setelah Bank Indover mengalami kesulitan likuiditas akibat penurunan secara drastis money market line sebagai dampak dari gejolak pasar keuangan global yang terjadi dewasa ini yang juga melanda kawasan Eropa. Kesulitan likuiditas yang dialami Bank Indover diperkirakan tidak akan dapat diselesaikan dalam jangka pendek mengingat ketidakpastian yang tinggi atas berlangsungnya keketatan likuiditas di pasar uang global sehingga meningkatkan risiko di pasar uang antar bank secara global. Dana pihak ketiga Indover yang tercatat sebesar 11 juta euro dinilai terlalu minim, sehingga perlu ada skema jaminan deposit jika bank itu tidak kembali beroperasi dengan baik. BI merupakan 100 persen pemilik saham Indover yang tidak dapat melakukan tambahan dana kepada bank tersebut karena sesuai dengan pasal 77 Undang-undang No.23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan No.3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia, BI harus melakukan divestasi terhadap anak perusahaan, termasuk Indover Bank. Pada 7 Oktober 2008, Bank Sentral Belanda (De Nederlandsche Bank/ DNB) menyatakan bahwa Pengadilan Belanda telah memutuskan untuk membekukan kegiatan operasional Indover Bank yang berkedudukan di Amsterdam. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008