Aljier, (ANTARA News) - Rusia, Norwegia dan Meksiko sebaiknya menurunkan produksi minyaknya bertepatan dengan pertemuan darurat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akhir pekan ini, demikian Menteri Energi Aljazair dan pimpikan OPEC Chakib Khelil, Senin. Khelil menyatakan bahwa negara-negara itu dapat menyumbangkan dengan setengah dari penurunan tersebut--dimaksudkan guna mendorong harga minyak di tengah krisis finansial global dan menurunnya permintaan minyak di negara-negara maju--dapat menjadi "andil antara OPEC dengan negara-negara non-OPEC", demikian diwartakan AFP. Sabtu lalu, Khelil mengatakan bahwa ia menginginkan melihat penurunan substansial. Utusan Iran untuk OPEC itu mengatakan Senin bahwa kartel tersebut mungkin sepakat untuk memangkas produksinya pada pertemuan Jumat mendatang, kantor berita Iran, IRNA melaporkan. "Perbedaan angka-angka (untuk besaran penurunan produksi) sedang dalam pembicaraan di antara negara-negara anggota OPEC," kata Mohammad Ali Khatibi seraya menambahkan bahwa diperkirakan kisarannya dari satu hingga tiga juta barel per hari. Anggota kartel tersebut menginginkan penurunan dalam upaya menopang harga minyak yang telah mengalami penurunan lebih dari 55 persen sejak pencapaian rekor tinggi lebih dari 147 dolar per barel pada Juli lalu. OPEC, beranggotakan 12 negara, secara bersama memompa sekitar 40 persen dari minyak dunia dengan kuota resmi 28,8 juta barel per hari saat ini, akan menyelenggarakan pertemuan tingkat menteri 24 Oktober . Harga minyak dunia Senin naik di perdagangan Asia di tengah tanda-tanda bahwa OPEC akan mengumumkan penurunan produksi, dengan kontrak New York, untuk jenis minyak mentah light sweet pengiriman November di perdagangkan pada kisaran 73 dolar per barel.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008