Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) DKI Muhayat hari Selasa, mengatakan, proyek moda transportasi rel tunggal monorel dinyatakan Pemprov DKI hanya dapat diteruskan satu dari dua jalur awal yang direncanakan. "Monorel tentunya ke depan akan kita selesaikan, tetapi yang jelas jalur yang diteruskan `green line`, yang `blue line` gak karena ditembus oleh MRT," katanya. Jalur "green line" sepanjang 14,2 kilometer yang melintasi Semanggi-Kuningan-Semanggi membutuhkan biaya USD350 juta sementara pembangunan jalur "blue line" sepanjang 12,2 kilometer yang melintasi Kampung Melayu - Casablanca- Tanahabang-Roxy membutuhkan biaya 250 juta dolar AS. Sementara jalur bawah tanah atau MRT adalah dari Lebak Bulus-Dukuh Atas yang nilai proyeknya mencapai Rp10,2 triliun itu telah mendapat investor, tidak seperti monorel. Namun, Muhayat menyebut kelanjutan pengerjaan monorel itu akan dilakukan setelah perhitungan matang agar tidak mengulangi kejadian sebelumnya yang menyebabkan proyek monorel dihentikan. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan kelanjutan proyek monorel terancam batal seluruhnya akibat terjadinya krisis ekonomi yang membuat Pemprov DKI menunda pengambilalihan. Gubernur mengatakan krisis ekonomi global membuat Pemprov kesulitan mencari penyandang dana yang bersedia membiayai proyek monorel yang bernilai total senilai 600 juta dolar AS itu. "Meski sebelumnya sudah ada pihak-pihak yang menyatakan tertarik terhadap proyek ini, namun perlu dilakukan peninjauan ulang sekarang," kata Gubernur. Menurut dia, calon investor harus dimutakhirkan terus-menerus, apalagi mengingat pengalaman dulu ada investor yang menarik dukungannya terhadap PT Jakarta Monorail.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008