Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk mampu menembus pasar global melalui gelaran acara UMKM Export BRILian Preneur 2019.

Wakil Direktur Utama Bank BRI Catur Budi Harto menyebutkan acara pameran dengan menampilkan hasil produk UMKM binaan Bank BRI ini akan diselenggarakan mulai 20 hingga 22 Desember 2019 di Assembly Hall JCC, Jakarta.

“Ini merupakan respon Bank BRI terhadap arahan Presiden yang menginginkan terobosan dan inovasi terhadap upaya pemberdayaan UMKM di Indonesia,” katanya dalam Konferensi Pers di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu.

Catur menjelaskan BRI akan mendorong UMKM untuk tembus pasar global dengan mempertemukan antara pengusaha UMKM dan 74 pembeli potensial dari luar negeri sehingga dapat meningkatkan kualitas usahanya.

Ia menyebutkan sebanyak 74 pembeli potensial itu datang dari 16 negara yaitu Benua Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, dan Australia sehingga diharapkan semakin membuka akses produk UMKM Indonesia ke mancanegara.

Ia melanjutkan peningkatan kualitas UMKM diperoleh dari kegiatan temu bisnis, coaching clinic, dan seminar atau acara bincang yang akan diselenggarakan dalam acara pameran tersebut.

“Dalam talkshow itu peserta bisa bertanya jawab dan berbagi terkait strategi pemasaran, branding, pengemasan, perizinan ekspor, dan perizinan sertifikasi halal,” ujarnya.

Direktur Consumer PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Handayani mengatakan ada 155 UMKM dari total pendaftar sekitar 1.500 pengusaha yang akan memamerkan empat jenis produk yaitu makanan, fesyen, kerajinan, dan dekorasi rumah.

Handayani menuturkan pemilihan 155 UMKM tersebut melalui beberapa kriteria seperti produknya harus asli atau tidak mereplika model dan kosep dari merek ternama, ramah lingkungan, serta memiliki cerita tersendiri sehingga mudah diterima pembeli internasional.

Ia melanjutkan, dalam acara pameran tersebut BRI juga akan mengadakan sesi khusus untuk mendorong pengembangan industri halal di Indonesia melalui program-program pendampingan termasuk terkait pengurusan sertifikasi halal.

“Karena Indonesia sendiri memiliki target menjadikan keuangan syariah menjadi salah satu penipan pertumbuhan ekonomi,” katanya.


Baca juga: BRI Syariah genjot pembiayaan UKM melalui Investree
Baca juga: Sarinah diarahkan jadi ruang pameran produk UMKM lokal
Baca juga: Presiden sebut pemberdayaan UMKM masih monoton


Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2019