Denpasar (ANTARA News) - Penjagaan di sejumlah pintu masuk Pulau Dewata kini semakin diperketat terkait penangkapan seorang tersangka teroris di Jakarta. "Kita sudah perintahkan petugas untuk semakin memperketat penjagaan di pintu-pintu masuk guna mencegah lolosnya kawanan teroris ke Pulau Dewata," kata Kapolda Bali Irjen Pol T Ashikin Husein di Denpasar, Rabu. Ia menyebutkan, selain untuk membendung bahkan meringkus teroris yang mencoba masuk, penjagaan itu juga dilakukan berkenaan dengan penyelenggaraan Asian Beach Games (ABG) di Bali. Pintu masuk yang kini mendapat penjagaan yang cukup ketat dari petugas gabungan itu, antara lain Bandara Ngurah Rai, serta sejumlah pelabuhan seperti Gilimanuk, Padangbai, Benoa dan Celukanbawang. Di kawasan lokasi itu tidak hanya disiagakan petugas dalam jumlah yang cukup, tetapi juga dikerahkan beberapa ekor anjing pelacak dengan kualifikasi penginderaan bahan peledak. Dengan demikian, kata Kapolda, wilayah Bali diharapkan menjadi aman dari aksi peledakan bom dan jenis kejahatan lain yang cukup membahayakan. Ia menyebutkan, seorang pria yang disebut-sebut bernama Wahyu, Selasa (21/10) lalu ditangkap pihak Mabes Polri dalam suatu penggerebekan. Tersangka digerebek di sebuah rumah kontrakan di Jalan Gading Sengon 7, RT05/RW14, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ketua RW14 Abdul Wahab Jamaluddin mengemukakan, rumah itu ditempati Wahyu sejak satu tahun lalu, sedangkan pemilik rumah adalah Muntasir yang sekarang telah dibawa pihak kepolisian untuk diminta keterangan. Dalam penggrebegan itu polisi menyita barang bukti berupa 21 butir peluru, tiga kg bahan peledak yang diduga jenis TNT serta dua dokumen tentang tatacara membuat dan merakit bom. Barang-barang itu ditemukan polisi di sebuah lemari plastik yang disimpan di ruang tengah rumah yang dikontrak Wahyu. Namun demikian, kata Kapolda, sejauh ini yang bersangkutan belum diketahui apakah terlibat dalam dua kali peledakan bom di Bali. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008