Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR, Yuddy Chrisnandi meneguhkan sikap untuk tetap maju dan bersaing dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2009, meskipun disadari bahwa Golkar sampai saat ini belum memberi dukungan. Yuddy kepada pers di Jakarta, Kamis, menyatakan peluang dukungan dari partai politik masih mungkin diperoleh dari partai-partai selain Golkar. "Saya mulai membangun jaringan politik ke partai-partai lain," katanya, seraya menyatakan rasa optimistisnya dukungan itu akan diperolehnya. Tekadnya untuk maju dalam Pilpres memang diilhami Barack Obama di Amerika Serikat (AS) dan Vladimir Madvedev di Rusia. Keduanya masih berusia 40-an tahun. "Beberapa tahun lalu, Obama hanya seorang senator. Baru tahun 2007 orang mulai mengenal Obama," katanya. Ketika orang mulai mengenal Obama, saat itu (2007) survei masih menunjukkan dukungan kepada Obama baru tujuh persen. "Sekarang Obama menjadi kandidat Presiden AS terkuat," katanya. Begitu juga Medvedev namanya baru muncul mendapat dukungan menjadi pemimpin nasional di negerinya, karena semangat kaum muda untuk memunculkan pemimpin dari kalangan muda. "Sekarang Obama dan Medvedev menjadi inspirasi bagi kalangan muda di berbagai dunia untuk menajdi pemimpin," katanya. Untuk mewujudkan tekadnya menjadi pemimpin nasional, Yuddy sudah membentuk jaringan ke berbagai daerah yang didukung tim. Tim intinya diperkuat 18 ahli berbagai latar belakang disiplin ilmu dan berpendidikan sarjana, master hingga profesor. Tokoh muda berusia 40 tahun kelahiran Cirebon (Jawa Barat) ini rutin melakukan "road show" ke berbagai daerah. Yuddy mendeklarasikan diri sebagai Capres tepat di usia 40 tahun pada 29 Mei 1968. Hal itu dilakukan lebih leluasa setelah mengundurkan diri sebagai Caleg Golkar pada 4 September 2008. Kegiatannya diarahkan menggalang dukungan dan menggugah inspirasi kaum muda mengenai pemimpin muda. Dia bersama timnya juga sudah mempublikasikan visi dan misinya dalam setiap pertemuan dengan masyarakat. Spanduk, poster dan stiker juga dicetak untuk sebagai sarana publikasi. "Kalau iklan di media massa memang saya belum lakukan," katanya. Berbagai stiker dicetak dan dibagikan kepada masyarakat dengan tulisan "Perubahan Akan Datang". Yuddy dalam buku "Perubahan Akan datang" juga menyampaikan lima agenda membangun kemandirian bangsa, yaitu "Indonesia yang Makmur", Indonesia yang Cerdas", Indonesia yang Adil, "Indonesia tanpa Korupsi" dan "Indonesia yang Mandiri. Yuddy lahir di Cirebon 29 Mei 1968 menyelesaikan sarjana di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Padjadjaran (1991), program pascasarjana (S2) di Fisip Universitas Indonesia (1991) dan program doktor spesialis kajian militer dari Fisip UI (2004). Yuddy yang menjadi Koordinator Koalisi Muda Parlemen Indonesia (KMPI) kini mengajar di FE Universitas Nasional dan program pascasarjana UI. Yuddy tercatat sebagai penerima "fellowship" riset tentang militer dari Institute of Defence and Strategic Studies (IDSS) Singapura. (*)

Pewarta: anton
COPYRIGHT © ANTARA 2008