Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan Bank Indonesia pada Kamis siang ini akan mempertahankan suku bunga acuannya, namun terdapat peluang turun pada tahun depan.

"Kami proyeksikan suku bunga flat 5 persen. Tapi kami lihat masih ada peluang turun 25 basis di 2020," ujar Andry saat Media Gathering Economic and Market Outlook 2020 di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pengamat sarankan BI turunkan suku bunga acuan pada 2020

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 18-19 Desember 2019 ini, bank sentral diperkirakan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7RR) di level 5 persen, dengan pertimbangan ekspektasi inflasi terkendali dan nilai tukar rupiah stabil.

Alasan lainnya, BI saat ini masih berhasil menahan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sehingga CAD pada kuartal III 2019 masih berada di level yang sehat, yakni 2,7 persen dari PDB dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 2,9 persen dari PDB.

Sedangkan dari faktor eksternal, The Fed masih berada di posisi mempertahankan suku bunga di kisaran 1,5-1,75 persen, dan juga sepanjang 2020.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra juga mengatakan kemungkinan BI akan mengikuti The Fed yang mempertahankan suku bunganya.

"Apalagi RDG sudah tiga kali memangkas suku bunganya tahun ini. Tentunya BI masih harus mengevaluasi dampaknya ke perekonomian," ujar Ariston.

Baca juga: BI perluas kebijakan makroprudensial akomodatif 2020
Baca juga: BI pertahankan bunga acuan lima persen setelah empat kali penurunan

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2019