Pekalongan (ANTARA News) - Puluhan petani tambak di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengalami gagal panen karena ribuan ikan bandeng di tambaknya hanyut oleh air pasang laut melanda daerah itu dalam tiga hari belakangan ini. "Bencana air pasang yang terjadi tiga hari terakhir ini telah memporak-porandakan semua benih bandeng yang ada di tambak sehingga dipastikan petani akan mengalami gagal panen," kata Tarno, petani tambak bandeng, di Pekalongan. Khalimi, petambak ikan bandeng lainnya, mengatakan, petani tambak hanya pasrah mengetahui tambaknya kosong tanpa ikan akibat dibawa air laut. "Sedikitnya 22 ribu ekor ikan bandeng yang kami pelihara di tambak hanyut terbawa air laut sehingga para petani hanya pasrah saja," kata pemilik tambak seluas lima hektar itu. Dari 173 hektat lahan tambak di Kota Pekalongan sebagian besar berada di areal kawasan pantai dan sungai sehingga lokasi tambak rawan terhadap bencana banjir dan air pasang. "Saat ini, beberapa petani terpaksa memanen ikannya yang masih tersisa karena jika tidak dipanen maka mereka mengalami kerugian dalam jumlah yang besar lagi," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kelautan Kota Pekalongan, Widagdo. Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kelautan sudah memberikan pembinaan dan pengarahan kepada para petani tambak untuk memperhatikan siklus cuaca. "Musibah air pasang yang melanda lima kelurahan membuat semua tambak tenggelam," kata Widagdo. Dia memaparkan, saat ini jumlah lahan tambak untuk budidaya ikan bandeng dan rumput laut mencapai sekitar 37,5 ha, sedangkan untuk udang windu mengambil lahan 4,5 ha. Saat kondisi normal produksi bandeng mampu mencapai 45 ton per panen. "Akibat air pasang tiga hari lalu, produksi bandeng kami perkirakan berkurang hapir lima puluh persen," klaimnya. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008