Jakarta (ANTARA News) - Artis Sintron Peggy Melati Sukma mengusulkan lima hal untuk meningkatkan minat membaca di kalangan masyarakat, yakni peningkatkan poduksi buku yang bermutu, pendisribusian buku yang merata ke seluruh pelosok, sosialisasi yang menarik agar masyarakat membaca buku, menggandeng komunitas atau relawan untuk sosialisasi dan mengajak keluarga untuk membiasakan membacak buku di rumah bagi anak dan orang tua. Artis kelahiran Cirebon, Jabar 1976 itu mengatakan hal itu dalam seminar peringatan Hari Kunjung Perpustakaan, Bulan Gemar Membaca, Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan 2008 di Aula Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Jakarta, Senin. Menurut Peggy yang kini Duta Pendidikan Kesetaraan Depdiknas itu, usulan lima hal tersebut perlu segera dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat agar budaya membaca di kalangan bangsa Indonesia meningkat dan pada gilirannya akan mampu meningkatkan kualias SDM dan kecerdasan generasi muda. Artis yang sudah membintangi puluhan sinetron sejak tahun 1991 itu mengaku dirinya termasuk hoby membaca buku sejak usia tiga tahun atas dorongan orang tuanya. Bahkan sejak sekolah di SD hingga kuliah, dirinya selalu menabung dan menyisihkan uang jajan sekolah untuk membeli buku. Hingga saat ini, Peggy tak berhenti untuk selalu dan mengoleksi membaca buku, dengan menaruhnya di boks dalam mobil pribadinya dan di sejumlah ruangan di rumahnya. Peggy juga dikenal akan aktivitas sosialnya dan menjadi duta Indonesia untuk berbicara di PBB guna membahas UU Perlindungan Perempuan di New York, 2006 itu menegaskan, membaca buku bisa menjadi fenomena di Indonesia khususnya di Jakarta, yang mampu membangkitkan semangat kebangsaan yang orisinal. "Buku memiliki nilai edukasi yang tinggi bagi pembacanya seta minat membaca dari semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua," katanya. Penulis sebuah buku berjudul My Wish dan presenter di sejumlah sasiun TV itu mengatakan, membaca buku akan membawa pencerahan baru bagi mereka yang tadinya tidak mengetahui menjadi mengetahui. Peggy yang diangkat menjadi Duta Teknologi oleh Kementerian Riset dan Teknologi pada 2002 itu selian aktif mensosialisasikan gerakan gemar membaca di kalangan masyarakat juga sibuk menangani korban banjir di Jakarta pada 2002. "Bagiku perpustakaan bisa menjadi wadah dan pusat pembelajaran bagi pengunjungnya," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008