Tokyo (ANTARA News) - Suasana peringatan Sumpah Pemuda ternyata berhembus juga di Negeri Sakura, khususnya saat Dubes RI untuk Jepang, dan artis kenamaan Indonesia Chritine Hakim, serta politisi, ramai-ramai berebut membekali para pemuda Indonesia dengan segudang nasehat mengenai kepahlawanan pemuda. Dubes Jusuf Anwar merasa perlu mengundang para pemuda Indonesia yang baru saja tiba di Jepang dalam rangka program Kapal Pemuda ASEAN itu di kediaman Dubes di kawasanan Higashi Gotanda, Tokyo, Rabu. Dubes ternyata juga berkeinginan menggabungkan 30 pemuda Indonesia tersebut dengan kehadiran artis kenamaan Indonesia Christine Hakim dan sejumlah anggota DPR yang sedang berada di Jepang. Dubes lantas menggelar jamuan makan malam, dan memanfaatkannya sebagai "upacara resmi" dari Hari Sumpah Pemuda. "Kita perlu memberikan wejangan kepada calon pemimpin bangsa Indonesia di masa depan ini. Peran pemuda sangatlah besar dalam mendirikan bangsa Indonesia. Sejarah juga mencatat bahwa pemuda merupakan motor bagi kemajuan bangsanya," kata Dubes saat membuka acara ramah tamah. Untuk membangun suasana yang santai namun serius, Dubes lantas menceritakan kemajuan Jepang yang salah satunya karena dimotori semangat reformasi dari para pemuda Jepang di era Kekeisaran Meiji. Hal lainnya yang diceritakan adalah hubungan persahabatan Indonesia ? Jepang yang memauski usia ke 50 tahun. Agar membuat sambutannya berkesan di benak para pemuda itu, Dubes lantas menutupnya dengan cerita kepahlawanan dari seorang pemuda bernama Endang Aripin yang begitu dihormati rakyat dan pemerintah Jepang. Menurutnya hal tersebut penting, mengingat citra pemuda saat ini dituding telah kehilangan "sumpahnya" dan lebih memilih menjadi "pemuda massa" yang gampang ikut-ikutan terserert arus. Kepahlawanan Endang Aripin (21), seorang pekerja magang (trainee) Indonesia asal Cirebon, begitu membekas di hati rakyat dan pemerintah Jepang. Endang tewas, rela mengorbankan nyawanya demi menyelematkan dua remaja putri Jepang yang terseret arus laut pada Agusus 2007. Endang yang ternyata tidak bisa berenang berani mengorbankan nyawa demi orang lain. "Nilai kepahlawanan ini ternyata mendapat penghargaan tinggi dari masyarakat dan pemerintah Jepang. Sampai-sampai PM Jepang Taro Aso merasa perlu untuk ikut memberikan penghormatan kepada Endang Aripin dengan mengundang orangtuanya ke Jepang pekan ini," ujar Dubes lagi. Sementara itu, politisi Qomar juga tidak mau kalah dan ikut memberikan wejangan walau bersifat humor namun menekankan pentingnya menguasai bahasa asing seperti Jepang agar bisa mengambil contoh-contoh yang baik dalam membangun bangsanya. Sedangkan artis Chirtine Hakim mengingatkan perlunya pemuda mempelajari kembali esensi dari Sumpah Pemuda yang telah melahirkan bibit kemerdekaan, melalui seruan perlunya persatuan dan kesatuan bangsa. "Tugas pemuda kini tidak lagi ringan, tetapi berat, karena harus menemukan jalan yang tepat untuk membangun bangsanya di tengah tekanan arus globalisasi yang setiap saat bisa saja menghancurkan bangsa Indonesia," kata artis yang namanya juga kondang di Jepang itu. Koordinator kontingen pemuda Indonesia Mirhan Tabrani mengemukakan, apa yang disampaikan kepada para pemuda merupakan hal yang penting, karena semakin memberi dorongan bagi para pemuda untuk bisa menunjukkan kualitasnya kepada pemuda-pemuda negara lainnya, baik di kalangan pemuda ASEAN maupun Jepang sendiri.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008