Jakarta (ANTARA News) - Dua ganda campuran Indonesia yang tersisa, pasangan Nova Widianto/Liliyana Natsir dan Devin Lahardi/Lita Nurlita bertemu di perempatfinal turnamen Super Series Prancis Terbuka. Nova/Liliyana yang mendapat bye pada putaran pertama mereka di Pierre de Coubertin Stadium, Kamis, meraih kemenangan mudah 21-16, 21-15 atas pasangan Belanda Jorrit De Ruiter/Ilse Vaessen untuk maju ke babak delapan besar. Sedang Devin/Lita harus berjuang selama 58 menit untuk menundukkan unggulan keenam Robert Blair/Imogen Bankier dalam tiga game 21-19, 15-21, 21-19. Drama terjadi pada game penentuan saat pasangan Inggris yang sudah memimpin 15-9, terkejar setelah pasangan Indonesia memenangi tujuh poin beruntun untuk menyamakan kedudukan. Namun pasangan unggulan keenam itu kembali memimpin 18-15, sebelum pasangan ranking 22 dunia, Devin/Lita yang menjuarai Taiwan Terbuka bulan lalu, menyamakan kedudukan 18-18 dan 19-19 untuk memenangi pertandingan sekaligus untuk pertamakalinya maju ke delapan besar Super Series. Bertemunya kedua pasangan di perempatfinal membuat Indonesia sudah pasti mendapat satu tempat di semifinal. "(Bertemu teman sendiri) ya rugi, walaupun ada yang pasti ke semifinal salah satunya," ujar Nova Widianto usai pertandingan. Peraih medali perak Olimpiade Beijing itu mengatakan bertemu teman sendiri atau bukan sama sulitnya. "Mending lawan orang luar, buat Devin/Lita juga mending lawan pemain luar agar bisa mengukur kemampuan mereka,"katanya. "Kalau cuma mengalahkan saya kan memang sudah sering ketemu jadi tahu (kemampuan masing-masing),"tambah pemain ganda campuran peringkat satu dunia tersebut. Sementara itu, pemain tunggal putri Maria Kristin kembali akan mengulang pertandingan penentuan juara ketiga Olimpiade yang membawanya meraih medali perunggu, saat ia bertemu pemain China Lu Lan di babak delapan besar. Maria maju ke perempatfinal setelah menyisihkan pemain Denmark Nanna Brosolat Jensen 23-21, 21-13, sedang unggulan pertama Lu Lan menang mudah atas pemain Jepang Eriko Hirose 21-8, 21-7. Pertandingan delapan besar di Prancis ini adalah pertemuan ketiga setelah Olimpiade, dan dalam dua pertemuan terakhir, di Jepang dan Denmark Super Series seluruhnya dimenangi pemain China peringkat dua dunia tersebut. Namun rekor pertemuan keduanya sebelum maju ke delapan besar di Prancis adalah 2-2, karena selain menang di Olimpiade Agustus lalu, Maria juga memenangi pertemuan pertama mereka di Indonesia Terbuka 2007. Ganda putra peringkat satu dunia Markis Kido/Hendra Setiawan juga membukukan tempat di delapan besar setelah mengungguli pasangan Inggris Chris Langridge/David Lindley 21-18, 21-18. Mereka akan menghadapi pemenang antara unggulan kelima asal Malaysia Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari dengan paswangan Inggris Robert Adcock/Robin Middleton yang baru bertanding Jumat dinihari WIB. Sementara finalis Denmark Terbuka Jo Novita/Rani Mundiasti untuk keduakalinya berturut-turut mengalami kekalahan dari pasangan Malaysia Wong Pei Tty/Chin Eei Hui. Setelah gagal meraih gelar di Denmark pekan lalu, Jo/Rani kembali menelan pil pahit saat dikalahkan pasangan unggulan keempat asal Malaysia itu 16-21, 21-18, 14-21. Usai pertandingan, Jo mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang sulit dalam menghadapi ganda Malaysia itu, namun justru ia dan pasangannya sendiri yang banyak melakukan kesalahan terutama dalam pertahanan dan menerima servis lawan. "Kami sudah memimpin (14-10 pada game pertama) tetapi dari pertahanan dan menerima servis kami jadi banyak membuang poin. Begitu juga di Denmark sudah memimpin 20-18 pada game pertama, servis dan menerima servisnya mati,"ujar Jo yang mengatakan semua itu masalah mental.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008